Monday, January 30, 2012

My life is beautiful and I should be more grateful



photos-public-domain.com


Hmmm, judul tulisan yang bagus ya. Tapi jujur saya sendiri selalu merasa sebagai orang yang kurang bersyukur. Sebenarnya, mengeluh itu manusiawi. Wajar sebagai manusia kita merasa hidup nggak sesuai keinginan, merasa paling menderita, merasa paling susah, dsb..dsb..dsb. Kalau perasaan seperti itu muncul sesekali, iya itu wajar. Tapi kalau perasaan negatif seperti itu muncul terus-terusan, maka bisa meracuni hati dan pikiran. Nah, kalau sudah meracuni ya nggak heran kalau hidup akan terasa makin suram.

Pentingnya bersyukur salah satunya adalah untuk membersihkan segala "penyakit hati" seperti yang di atas. Bagaimana dengan saya? Saya akui kalau saya sendiri sering lupa bersyukur. Padahal Allah SWT sudah memberikan saya banyak sekali ni'mat yang nggak terhitung banyaknya. Ni'mat yang paling berharga menurut saya adalah ni'mat sehat. Dengan badan dan jiwa yang sehat, saya bisa berbuat sesuai yang saya kehendaki. Saya bisa bekerja, berkarya, melakukan hal-hal yang positif, dll. Memang benar dua hal yang paling sering lupa disyukuri adalah ni'mat sehat dan waktu luang :)

Sungguh sampai detik ini, saya masih sering mengeluh. Bahkan, terlalu sering. Sampai tadi siang ada kejadian yang membuat saya tersadar (mudah-mudahan bukan sadar sesaat ya, hehee). Ceritanya begini. Office Girl di kantor saya suaminya sakit. Dia udah habis-habisan untuk membiayai suaminya berobat. Kebetulan saya pernah main ke rumahnya di sebuah gang sempit, jadi saya tau persis kehidupannya. Sebelumnya dia nggak pernah (atau mungkin nggak berani) pinjam uang pada saya. Tapi siang ini berbeda.


Office Girl (OG) : Ri, punya uang nggak?
Saya : Buat apa Bu?
OG : Buat beli obat suami saya. Butuh 300 ribu, sekarang saya cuma ada 250 ribu.


Huuuffftt... Saya sebenarnya nggak pernah membiasakan untuk meminjamkan uang, karena saya termasuk orang yang tidak tega untuk menagih, lagipula saya nggak mau nanti pinjam-meminjam ini jadi kebiasaan.


OG : Gimana Ri? Ada nggak?
Saya : Ini pinjem apa minta?
OG : Minta ya Ri. Saya nggak punya uang untuk ngebalikinnya, soalnya sejak suami sakit utang saya dimana-mana.
Saya : Oke, ya udah kalau gitu. Nih, buat Ibu. Ambil aja ya, nggak usah dikembalikan :)


Langsung seketika itu juga dia memeluk saya dengan mata berkaca-kaca. Ia mengucapkan terima kasih tak terhitung berapa banyaknya. Ia juga mendoakan saya supaya makin banyak rejekinya dan cepet ketemu jodoh (eheemm..).  Entah bagaimana, saya merasa "cuma" dengan pemberian uang yang nggak seberapa itu. Ibu Office Girl itu bersyukur banget sambil mendoakan segala. Sedangkan saya, dikasih hidup yang cukup bahkan berlebih selalu merasa kurang.

Berkas:Qur'an digital.PNG
"Maka Ni'mat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
(Q.S. Ar-Rahman )

Saya dapat pelajaran lagi hari ini. Ketika kita merasa apa yang kita miliki selalu kurang, cobalah untuk lebih merendah dan lebih peka. Lihatlah sekeliling. Berapa banyak orang yang makan aja susah, mau sekolah harus bertaruh nyawa menyeberangi sungai tanpa jembatan, sakit mau berobat ke dokter nggak ada biaya, dan masih banyak lagi yang kalau disebutkan satu-satu nggak akan tertampung dalam blog ini. Semoga tulisan ini bisa selalu menjadi pengingat, terutama buat diri saya sendiri, bahwa dengan bersyukur hidup pasti akan terasa lebih indah, lebih bahagia, dan lebih bermakna :))



 Thank GodI have a  wonderful life. Please forgive me, if I don't love it enough.


Sunday, January 29, 2012

Nikmatnyaaaa Pesta Durian... ƪ(˘ڡ˘)ʃ



Buah surga. Tinggal biji sama kulitnya... ;p


Sudah dua bulan terakhir ini, setiap lewat Jl. Raya Bogor, tepatnya di sekitar Pasar Induk pasti melihat lapak penjual durian berjejer menggoda iman. Mereka menuliskan harga bervariasi untuk sebuah durian. Durian dari Lampung, Palembang dan Medan itu paling murah dihargai 15 ribu rupiah (tapi nggak tau deh manis apa nggak, hehee). Lalu lintas di sekitar situ pun agak terhambat karena banyak pengendara motor dan mobil yang berhenti untuk mencicipi durian itu.

Saya termasuk penggila durian. Saking enakanya, buat saya durian itu buah surga, hahahaaa... Tapi saya tidak tertarik membeli durian di pinggir jalan Pasar Induk itu. Apa pasal? Nggak lain dan nggak bukan karena saya pernah kena tipu. Waktu itu (pas saya masih polos), saya membeli durian disitu. Pas dicoba ternyata, manis gilak!! Langsung kalap dong, durian yang dijual 15-an ribu rupiah itu, saya borong. Beli 10 biji! Eng..ing..eng ketika sampai rumah dibuka satu per satu, sumpah ya itu durian rasanya kayak ketek!! Asem, sepet, kecut, campur jadi satu... Aaarrrghhh, sial. Saya ditipu. Saya baru sadar tadi pas nyobain durian-durian itu disana, durian ditusuk pakai pisau milik si penjual. Ya jelaslah itu pisau pasti udah dilumuri pemanis, gula atau sejenisnya lah. Jadi ketika saya cicipi di ujung pisau bekas menusuk durian, akan terasa manis.. :'((

Sejak itu saya kapok beli durian di sekitar Pasar Induk situ. Trauma.. (ceileee, timbang beli durian aja pake acara trauma segala. Wekekekkk). Tapi semua trauma saya itu hilang malam ini. Adik saya, Devi dan Ryan pacarnya, pulang pacaran tau-tau membawakan durian.


Saya : Wah, durian. Beli dimana nih?
Ryan : Di depan AUTO 2000 Pasar Induk, Mbak.
Devi : Lo cobain gih, gw tadi sama Ryan udah makan disana
Saya : *menatap durian dengan mata nanar* *pesimis* *masih trauma* --> ini bukan lebay lho ;p


Mereka mulai asyik menikmati durian. Papa dan Mama saya juga ikutan makan. Saya mulai tergoda untuk mencoba. Kok mereka asyik banget makannya, berarti durian ini manis dong. Cicipin sebiji dulu deh, kalau emang nggak enak ya udah lepehin.


Ebusetde!! Durian jenis apaan nih?? *kucek-kucek mata*


Durian pertama saya makan. Manis. Durian kedua, manis juga. Durian ketiga juga manis. Yak, dari yang awalnya ragu-ragu, saya akhirnya menghabiskan 3 (tiga) biji durian, bwaahahahahaa.....

Kesimpulannya adalah jangan pernah trauma berlebihan pada sesuatu. Kecewa boleh, tapi kalau jadi trauma berkepanjangan kan jadi merugikan diri sendiri. Nah, untunglah saya cepat sadar supaya nggak terus-terusan trauma sama durian di sekitar Pasar Induk. Kalau nggak begitu, kebayang betapa ruginya saya nggak bisa ikutan berpesta makan "buah surga" bersama keluarga :D



Yaaaahh, duriannya abiiisss... :(



How Can I Not Love You - Joy Enriquez (OST. Anna and The King)


Buat saya, inilah lagu "patah hati" sepanjang masa.... 
*lap airmata*

"How do I not miss you when you are gone?"






"How Can I Not Love You - Joy Enriquez"
(OST. Anna and The King)


Cannot touch, cannot hold, cannot be together
Cannot love, cannot kiss, cannot love each other
Must be strong and we must let go
Cannot say what our hearts must know

Chorus:
How can I not love you
What do I tell my heart
When do I not want you here in my arms
How does one walks away
From all of the memories
How do I not miss you when you are gone
Cannot dream, cannot share sweet and tender moments
Cannot feel how we feel, must pretend its over
Must be brave and we must go on, must not say
What weve known all along

Chorus:
How can I not love you
What do I tell my heart
When do I not want you here in my arms
How does one walks away
From all of the memories
How do I not miss you when you are gone
How can I not love you

Bridge:
Must be brave and we must be strong
Cannot say what weve known all along

Chorus:
How can I not love you
What do I tell my heart
When do I not want you here in my arms
How does one walks away
From all of the memories
How do I not miss you when you are gone
How can I not love you
When you are gone



Aku Butuh (Bukan) Sepatu Kaca ;p


Do I need this??


Wah, sebenarnya malu-maluin banget cerita soal sepatu. Jadi gini, saya selalu bermasalah sama yang namanya sepatu. Kenapa? Karena kaki saya tipe yang yang selalu berkeringat kalau kelamaan pakai sepatu. Yah, gampangnya sih saya punya masalah BAU KAKI! Hahahaaa....

Saking  parahnya itu bau kaki, sampai-sampai kalau ada orang duduk di samping saya dan saya iseng buka sepatu, beuuhh dijamin itu orang bakal langsung menyingkir.. :D Ini terbukti saat saya traveling ke Singapore sama Melina dan Nyoman . Pasti teman-teman bisa membayangkan dong traveling ala backpacker yang kami jalani selama di Singapore. Yup, benar. Kami kemana-mana jalan kaki. Seharian pakai sepatu (dan kaos kaki), berkeringat, terbayang kan itu kaki baunya kayak apa. Kayak bau truk sampah deh, bwahahahaa.... Ini beneran kejadian ketika kami duduk-duduk di stasiun MRT menunggu kereta, ada Singaporean duduk persis di samping saya. Iseng, saya buka sepatu saya. You know what?? Yak, dia langsung berdiri dari samping saya dan pindah tempat duduk!! Wakakakakakkk....


Melina (agak jauh) : Ai, lo cium bau aneh nggak? Kayak bau asem gitu??
Saya : Ah, nggak kok.. (mesem-mesem)
Melina : Iya ah bau. Lo nyium juga kan Nyo?
Nyoman : Ho oh. Bau apaan yak??
Melina (mendekat ke saya) : Ai, lo beneran nggak nyiu......? Aaarghhhh, baunya disini!!!
Saya : Jiakakakakakakkk.... *ngakak guling-guling*
Iya Mel, itu bau kaki gw.. :)))
Melina dan Nyoman : PINGSAN ---> lebay


Belajar dari pengalaman tersebut, saya pun berniat untuk memperbaiki diri eh kaki.. (*tsaahh). Dari mulai rendam kaki dengan air hangat tiap habis pakai sepatu, sering-sering nyabunin kaki, beli spray aroma mint yang disemprotkan ke kaki, dan... pokoknya segala macam cara lah. Lumayan sih bau kaki udah agak berkurang, tapi ya teteeuupp kalau terlalu lama pakai sepatu "bau harum" masih tercium ;)

Hmmm, mungkin jenis dan merk sepatu berpengaruh nih atau jangan-jangan saya perlu pakai sepatu kaca? Soalnya seperti yang saya tulis di bawah foto profile : Bukan Perempuan Biasa. Jadi saya bukan tipe perempuan yang "khilaf" kalau lihat baju dan sepatu. Sepatu saya sampai detik ini saya menulis, cuma ada satu dan saya pakai setiap hari, mungkin itu juga yang bikin kaki bau karena sepatu nggak ganti-ganti, hahahaaa....

Saya menyisihkan uang untuk beli sepatu, kali ini saya ingin beli sepatu yang empuk, enak dipakai dan nggak bikin bau kaki. Cari punya cari, nggak ketemu. Karena apa? Karena eh karena berjudi itu haram, hihiihii.. *kidding*. Ya karena kaki saya ukuran 41, padahal rata-rata sepatu wanita mentok di ukuran 40. Ppfftttt! Sekalinya ada yang ukurannya pas, harganya bikin jantungan. Maklum lah rata-rata sepatu wanita ukuran besar pasti merk dari luar negeri.. *nangis*

Ah ya sudahlah, nggak perlu ngoyo cari sepatu. Nanti juga ketemu yang pas, pikir saya. Suatu malam, saya makan keluar sekeluarga ke daerah Kemang. Ndilalah, liat toko Crocs lagi Sale up to 70%!! Mampir aahhh... Sebenarnya sih saya udah lama pengen punya sepatu Crocs. Kata orang-orang sepatunya enak dan empuk terus ada lubang-lubangnya di sepatu, siapa tau bisa mengurangi masalah bau kaki saya  (~_^)

Setelah melihat-lihat, pilihan saya jatuh ke Crocsband Flat warna Blue Navy, tapi (lagi-lagi) nggak ada ukuran yang pas buat kaki saya. Cari lagi model lainnya. Akhirnya, saya pasrah memilih Crocs Malindi. Hehee, saya bilang ini piilihan pasrah karena Malindi itu seabrek-abrek tiruannya di Mangga Dua, Online Shop, ITC, dimana-mana ada deh. Tampilannya pun mirip sama aslinya. Jadi rasanya sayang banget keluarin uang 450 ribu perak (kayaknya sekitar segitu harganya, lupa juga karena udah lama. Hohohooo..), buat Crocs tipe Malindi, hiiikksss....

Di tengah kebimbangan itu, Mas-mas Crocs itu berusaha meyakinkan saya dengan ramahnya :

Mas-mas : Ambil ini (baca: Malindi) aja Mbak. Cocok kok buat Mbak. Ukurannya juga pas kan??
Saya : Masih ragu Mas, soalnya Malindi banyak dimana-mana. Pasaran. Kalau saya pake juga orang nggak tau ini asli apa KW.
Mas-mas : Lah, sekarang Mbak beli tujuannya buat apa?
Saya : Buat saya pake dong, Mas. Biar kaki saya nggak bau lagi.
Mas-mas : Nah, udah jelas kan tujuannya. Jadi cuekin aja Mbak apa pandangan orang, yang penting Mbak kan tau kalau beli yang asli. Perasaan juga pasti lebih PD Mbak pas makenya.
Saya : (Berpikir) *bener juga nih apa kata Mas-mas ganteng ini*
Mas-mas : Gimana Mbak? Jadi ambil yang ini??
Saya : Oke!

Jadilah keluar dari toko saya udah pakai sepatu baru. Oiya, ini memang salah satu kebiasaan saya. Kalau beli sepatu baru, pasti langsung saya pakai. Sepatu atau sandal yang saya pakai, saya masukkan ke dalam kardus dan tas plastiknya :)

Ternyata pilihan saya tidak salah. Saya nyaman dan cinta banget sama Crocs Malindi saya. Sampai sekarang masih saya pakai, kemana pun. Termasuk ke kantor loh! Saya juga "berhasil menularkan" kecintaan saya sama Malindi ke Melina dan Emy. Terutama Melina, saya suruh beli karena dia juga sekarang bau kaki, hahahaa... Mereka berdua akhirnya beli Malindi, tapi Hongkong dan dengan harga yang jauh lebih murah. Kalau nggak salah, harganya 188 HKD saja. Bandingkan dengan harga waktu saya beli, huhuhuuu...

Syukurlah, masalah bau kaki terpecahkan. Sekarang kalau traveling atau cuma sekedar jalan-jalan kemana pun pasti saya pakai dan nggak bau kaki. Oooohh, My Crocs Ay Lop Yu Pul!! (*^3^ )




My Lovely Malindi :))
(udahbutut.com, hihihiii..)





Saturday, January 28, 2012

Lowongan Kerja BUMN : PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero)



Lowongan Kerja di ASDP


PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) adalah perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang jasa angkutan penyeberangan dan pengelola pelabuhan penyeberangan untuk penumpang kendaraan dan barang. 

PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengundang putra/putri terbaik Indonesia untuk bergabung melalui proses rekrutmen dan seleksi.

Info lebih lanjut silakan klik : www.ppm-rekrutmen.com/asdp

Good Luck!!

Friday, January 27, 2012

Indahnya Green Canyon, "Surga" di Ciamis


Our Paradise

Seperti biasanya, ketika saya bosan dengan rutinitas pasti keinginan traveling selalu muncul. Berawal dari iseng-iseng, saya searching di internet tujuan wisata mana ya yang menarik untuk kali ini saya explore. Dari hasil searching, naluri bertualang saya tertarik dengan sebuah tempat bernama Green Canyon di Ciamis, Jawa Barat. Sebenarnya, tempat ini memiliki nama asli Cukang Taneuh. Tapi, karena disana banyak dikelilingi tebing dan bebatuan seperti di Grand Canyon, maka diberi nama yang mirip sama yang di Amerika sana jadi Green Canyon deh :D

Permasalahannya adalah gimana caranya sampai kesana. Saya cari-cari lagi di internet siapa tau ada yang bisa diajak joint, pergi bareng kesana. Eehh, Alhamdulillah nemu di Kaskus. Ada yang open trip mau pergi kesana. Tapi saya pikir-pikir lagi, nggak seru amat pergi sendirian dan sama orang-orang yang belum kita kenal. Mulai lah saya menghubungi Melina, Lia, dan Nyoman. Sayangnya, Nyoman dan Melina nggak bisa ikut, jadilah saya pergi berdua aja sama Lia.

Jumat, 22 April 2011

Kebetulan hari ini tanggal merah dan libur ngantor. Jadi persiapan ke Green Canyon agak santai. Setelah konfirmasi dengan contact person dari kaskus, disepakati kami akan bertemu di 7 Eleven Senayan jam 8 malam.

Usai Sholat Maghrib, saya dan Lia naik taksi menuju ke Senayan. Ternyata sampai disana kami berdua yang pertama datang. Sempat bingung juga dan (agak) panik. "Wah, jangan-jangan kita ditipu nih. Mereka nggak jadi berangkat," ujar saya. Pikiran aneh-aneh mulai berseliweran di kepala. Untunglah setengah jam kemudian, ada perempuan muda kelihatannya anak kuliahan gitu deh. Dia mendekat ke arah saya dan Lia, "Mba, yang mau ikut kita trip ke Green Canyon ya? Saya Dyanii" Yeeaayyy, bener ternyata si Dyanii ini yang buka thread open trip kaskus. Hmm, wait kok saya nggak lihat ada bus parkir di depan 7 Eleven ya? Padahal di thread harga 520 ribu rupiah udah termasuk transportasi dengan bus. "Iya Mba, kita nggak jadi naik Bus karena orangnya sedikit cuma 11 (sebelas). Kita kesana naik ELF," Dyanii berusaha menjelaskan ke kami. Hhhh, sebenarnya kecewa sih. Soalnya kebayang banget perjalanan jauh ke Ciamis dan naik ELF. Pasti bakalan pegeeelll :(( Tapi ya sudahlah akhirnya saya dan Lia terima aja naik ELF, daripada batal. Kan malu kalau batal berangkat, udah terlanjur pamitan sama tetangga dan handai taulan :D *lebay*

Tepat jam 9 malam kami berangkat. ELF ini ada 3 baris tempat duduk. Tersisa hanya tempat duduk bagian tengah dan paling belakang, karena sisanya udah "dikuasai" Dyanii dan kawan-kawannya. Disitu saya baru tau bahwa mereka ternyata teman kuliah, yang berarti udah saling kenal dong. Tinggal saya dan Lia aja lah yang cengo kayak orang dongo dan melongo nggak nyambung sama obrolan mereka, hikkksss...

Di tengah kegalauan itu (ceileeee...), kami dengar suara ribut-ribut di kursi belakang. Ternyata ada dua makhluk menyeramkan (eh, nggak ding ;p), maksudnya ada dua cowok ganteng yang gedebak-gedebuk berduaan, yang satu gendut yang satu kurus, tapi mereka tampak mesra berdua. Hahahaaaa... Penasaran, Lia lalu menegur mereka.

Lia : "Lo berdua temennya mereka juga? Masih kuliah dong?"
Cowok Gendut : "Bukan, kita nemu trip ini dari kaskus."

Huwwooww, bahagia lah kami. Merasa punya teman senasib sepenanggungan. Percakapan akrab itu pun berakhir dengan perkenalan. Ternyata cowok gendut itu namanya Sigit, temannya yang kurus namanya Iqbal. Pada akhirnya mereka berdua ini juga jadi teman kami kalau jalan-jalan. Ngerasa cocok aja ;p

Capek ngobrol sama Iqbal dan Sigit, kami tertidur. Zzzzzz... Zzzzzz...

Sabtu, 23 April 2011

Saking enaknya tidur, kami baru terbangun ketika ELF berhenti di sebuah Masjid, entah di daerah mana, untuk sholat Subuh. Saya melihat jam, MasyaAllah udah hampir 8 jam perjalanan dari Jakarta masih belum sampai juga. Pffiiuuhh, jauh juga nih Green Canyon. Mana badan pegel-pegel karena posisi tidur yang nggak enak di ELF :'(

Usai sholat Subuh, kami lanjut perjalanan. Tujuan pertama adalah Pantai Batu Hiu. Rencananya, kami mau lihat sunrise disana. Sampai di lokasi, Dyanii membagikan nasi bungkus. Isinya ayam bakar, nasi, sambal. Tapi sayang karena itu makanan dari semalem jadi udah keras, dingin, dan nggak enak. Huhuhuuhuuu... Padahal lapeerrr :(

Sunrise at Batu Hiu

Puas berfoto dan lihat sunrise di Pantai Batu Hiu, kami bergerak menuju Green Canyon. Waaww!! Beneran nggak sabar pengen lihat keindahan Green Canyon yang digembor-gemborkan itu. Sampai disana udah sekitar jam setengah 11 siang. Sambil menunggu Dyanii ngurusin tiket masuk, kami foto-foto. Biasaaa, narsis. Heheee...

Nggak lama kemudian terlihat Dyanii manggil-manggil ternyata kami harus antri perahu untuk menuju ke Green Canyon. Masing-masing rombongan memegang nomor, nanti nomor itu dipanggil dan diserahkan ketika kami naik ke perahu. Satu perahu bisa muat sampai 6 (enam) penumpang, plus 1 (satu) sopir perahu. Berhubung kami 11 (sebelas) orang, jadi perlu 2 perahu.

Akhirnya, nomor kami dipanggil dan kami dipersilakan naik perahu. Bersyukur lho ketika itu cuaca cerah dan nggak hujan. Soalnya kalau hujan, air di Green Canyon akan berubah keruh dan berwarna kecoklatan. Kalau sudah begitu, ya nggak ada bedanya sama air Sungai Ciliwung dong.

Batu Payung
Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit, kami sampai juga di Green Canyon. Oh My God, It's so beautiful. It's a Paradise. Sumpah deh, indah banget pemandangannya. Cakeeppp!!! *norak*

Kami semua pakai life jacket, lalu turun dari perahu. Berpegangan pada tali dan nyebur ke sungai. Brrrrr, airnya dingin banget. Saya sangat menikmati berenang-renang di sungai yang airnya hijau tosca ini. Menyenangkan.

Oiya, Green Canyon ini terkenal dengan Batu Payung-nya. Batu setinggi lebih kurang 7 (tujuh) meter ini menjadi tempat "uji nyali" karena nggak semua orang berani lompat ke air dari ketinggian segitu. Saya? Ya udah pasti berani lah.. ;))

Untuk menuju ke atas Batu Payung butuh perjuangan yang nggak ringan. Ini karena saya harus berenang melawan arus sungai. Dengan semangat membara *lebay*, saya bisa juga sampai disana. Di atas Batu Payung, udah ada Lia, Dyanii, Iqbal, Sigit dan kawan-kawannya. Siap lompat. Beruntung Lia membawa kamera waterproof jadi masalah foto-foto tetap aman lah, hihihiiii... Kamera dititipkan ke sopir perahu, untuk mengabadikan gambar ketika kami lompat dari atas Batu Payung.

Ternyata, pantas kalau Batu Payung disebut sebagai tempat "uji nyali". Bagaimana tidak, kalau yang tadinya dari bawah kita bisa komentar. ngetawain, bahkan nyorakin orang yang takut lompat, pas di atas keadaannya berbeda 180 derajat. Lumayan gemetar juga nih mau lompat, wakakakakkk...

Kepleset :(
Satu per satu mulai lompat. Tinggal Saya, Lia, Iqbal dan Sigit yang masih di atas. Kemudian Lia memutuskan lompat duluan. Tapi malang, Lia terpeleset. Lia jatuh ke air dari ketinggi 7 (tujuh) meter dengan posisi dada lebih dulu. Duh, kasihan banget kalau liat Lia saat itu. Kerasnya benturan dengan air membuat Lia agak blank sesaat. Beberapa detik kemudian Lia baru sadar kalau hijabnya terlepas, lalu kancing life jacket-nya juga lepas. Teman-teman yang sudah ada di bawah, langsung mengajak Lia menepi.

Oke, Lia udah lompat. Saya tinggal bertiga nih di atas sama cowok-cowok gelo ini. Ah, nggak usah lama-lama deh di atas sini, begitu pikir saya. 1...2...3 saya pun lompat, dengan posisi kaki ngangkang. Kenapa ngangkang? Ya karena saya nggak mau mengulang kesalahan Lia jatuh dengan dada lebih dulu. Jadi kalau saya ngangkang saya bisa masuk air dengan kaki terlebih dahulu. Tapiii....saya salah! Posisi kaki saya terlalu lebar, jadi saya masuk ke air (maaf) pantat duluan. Aaaawwww!!! Sumpah, saya nggak boong itu pantat rasanya kayak abis disabet orang sekampung. Panaasss... Pedeesss... Perrriihh.... *nangis darah*

Udah sadar abis lompat, baru bisa nyengir 
Di tengah rasa "perih" itu (ini bukan lebay, ini beneran), saya minggir dan mendekati Lia. Langsung curhat deh dengan rasa sakit yang kami berdua alami. Bhihihiiiikkk..

Sekarang tinggal Iqbal dan Sigit yang masih ada di atas Batu Payung dan nggak lompat-lompat. Kami yang di bawah udah teriak-teriak nyuruh mereka lompat, tapi lamaaa bangeettt itu anak dua nggak lompat-lompat. Sampai akhirnya kami habis kesabaran, "Wooyy, lompat cepetan. Kita tinggalin nih!!" Nah, barulah mereka lompat. Hih, dasar edan!!

Tak terasa waktu udah sore aja, cepet bener. Kami lanjut foto-foto lagi sebentar sebelum pulang. Lucunya, sopir perahu itu setiap mengambil gambar kami selalu teriak, "Anjiiirrr, ini mah bagus sekaliiii!!!". Wah, kami semua girang dong. Pasti keren-keren deh hasil foto Bapak ini. Ternyata ketika sudah sampai di hotel dan kami cek, hasil fotonya memang BENAR-BENAR KEREN!! *lemes* *pingsan*

Hari sudah menjelang gelap, mau nggak mau kami harus meninggalkan "surga" ini. Kami pun kembali menaiki perahu menuju dermaga tempat kami naik tadi. Perjalanan dilanjutkan menuju hotel untuk
beristirahat.

Aawww, kebawa aruuss...

Minggu, 24 April 2011

Ini adalah hari terakhir kami tamasya di Ciamis. Kami semua bangun pagi dan menuju Pantai Pangandaran. Dyanii membagikan sarapan di pinggir pantai. Kurang suka dengan makanannya, saya dan Lia memisahkan diri dari rombongan untuk berkeliling. Kebetulan kami menemukan tukang bubur. Ya udah, makan dulu :)

Genjot-genjot Sepeda
Kenyang makan bubur, kami kembali ke rombongan. Kami melihat mereka lagi asyik sendiri ngobrol-ngobrol. Saya dan Lia, jalan-jalan lagi aja. Nggak jauh, kami melihat ada persewaan sepeda. Hmm, lucu juga nih sewa sepeda tandem. Jadi kalau Lia genjot sepeda, saya kan bisa bersantai (^_~)v

Puas berkeliling naik sepeda, ada kali tuh satu jam. Berasa juga capeknya, faktor "U" nampaknya, hehee... Saya dan Lia kembali ke rombongan yang ternyata masih ngobrol-ngobrol. Yah, mosok cuma mau gini-gini doang. Bosen ah!

Saya mulai mengajak Iqbal dan Sigit untuk Watersport. Pilihan pertama adalah naik Banana Boat. Ah tapi kalau cuma berempat kurang seru, kami menawari teman-teman Dyanii untuk gabung dan ternyata mereka mau. Nah, kalau rame-rame kan lebih seru. Seperti biasanya kalau permainan Banana Boat kita naik di atas "pisang" dan ditarik ke tengah laut menggunakan speedboat. Cuaca terik, basah-basahan, kecebur, kelelep, pokoknya asyik deh!! ^.^


Udah Nangkring di atas Banana Boat ;p

Hari menjelang siang, kami pun kembali ke hotel untuk mandi dan packing persiapan kembali ke Jakarta. Ummm, jujur tempat kami menginap mungkin lebih pas disebut losmen. Satu kamar diisi 3 orang dengan tempat tidur reyot. Ya tapi dengan uang 520 ribu rupiah untuk perjalanan 3 hari 2 malam, What do you expect?? Tks anyway, Dy. I really appreciate it :)

Tepat jam 12 kami meninggalkan hotel untuk kembali ke Jakarta. Eiya, saya lupa cerita ya kalau hari sebelumnya kami selalu bermasalah soal makan. Mampir di rumah makan Padang, nasinya habis (sumpah heran. Kok bisa rumah makan Padang kehabisan nasi??). Pergi ke rumah makan Sunda gitu, pelayanannya seabad. Akhirnya saya sama Lia makan bakso aja deh yang cepet, soalnya udah keburu laper. Syukurlah, di hari terakhir ini kami berhenti dulu di sebuah rumah makan Sea Food dan rasanya lumayan... *sujud syukur*

Makan kenyang, (teteeuupp) foto-foto bareng, Dyanii membayar makanan, naik ELF, daaann.... Berangkaaattt!! Let's go home \(^.^)/


*Special thanks to: Dyanii Gobel *




Wajah-wajah Bahagia... :D




Akhirnya, iPhone 4S hadir di Indonesia \(´▽`)/


iPhone 4S. It's The Most Amazing iPhone Yet
(http://www.apple.com/iphone/)

  
It's The Most Amazing iPhone Yet. Inilah tagline yang dipakai oleh Apple dalam menggambarkan produk iPhone 4S. Setelah menunggu lebih dari satu tahun, akhirnya gadget yang membuat penasaran karena fitur SIRI-nya itu, hadir di Indonesia. Seperti pendahulunya, iPhone 4S ini juga bundling dengan 2 provider besar di Indonesia, Telkomsel dan XL. Untuk spesifikasinya langsung kesini aja, supaya lebih jelas.

Jujur aja sebagai penyuka produk Apple (belum masuk kategori penggila sih, soalnya keuangan pas-pasan. Hihihii..), saya pengeeeeenn bangeeettt beliiiii :(( Ya tapi, saya tetap harus rasional lah. Jangan sampai keuangan jadi amburadul cuma gara-gara nafsu sesaat. Saya sih berharap, semoga aja nanti ada promo "gila", terus harganya jadi 3 juta. Aamiinn ;p


Nah, buat teman-teman yang mau beli, berikut ini perbandingan harganya :


1. TELKOMSEL


*Info lebih lengkap mengenai term & condition bisa lihat disini ya :)


2. XL









*Info lebih lengkap mengenai term & condition bisa lihat disini ya :)


P.S : Kalau ada diantara teman-teman yang udah beli, boleh dong saya dipinjemin. Hahahaaa... *ngarep*




Jumat Sehat, Karyawan "Wajib" Senam :))


Ayooo, senaaamm!! Semangaaatt!! ;p

 Entah bagaimana awal mulanya, tiba-tiba di kantor saya ada pemberitahuan bahwa setiap hari Jumat karyawan "wajib" senam sebelum jam kantor dimulai. Kenapa kata-kata wajib saya beri tanda petik? Ya karena pada awalnya saja karyawan patuh, semua ikut senam. Kalau sekarang yang masih rajin hanya karyawan yang memang dari awal sudah ikut senam. Karyawan bandel seperti saya ini udah pasti lah nggak ikutan, hahahaaa...

Mungkin Direksi kantor saya berpegang pada "Mensana in Corporesano"  yang artinya gw disana, elo disono... Uppss, bercanda ;p Iya, tampaknya Direksi berharap kalau karyawan senam tiap Jumat pagi maka tubuhnya akan menjadi sehat. Di dalam tubuh yang sehat kan terdapat jiwa yang sehat. Semoga benar adanya..... Aamiiin.


Tu..wa..tu..wa.. Ikuti aba-aba...


Untuk menambah semangat karyawan untuk ikut senam, perusahaan memfasilitasi dengan memanggil instruktur aerobik, memberikan celana olahraga (training), dibagikan sepatu keds Adidas (nggak tau deh KW berapa), dan setiap selesai senam hidangan berupa bubur kacang hijau, telor rebus, pisang rebus, dll sudah tersaji di atas meja. Lumayaaaaannn.... :)))

Ayooo...ayoooo...semua senam!! Satuuu, duaaa, satuuuu, duaaa.... Haaaaahhhh!! Huuuuuhhh!! Yiiihaaa!! *kemudian tepuk tangan* =))



Nah kan abis senam jadi sehat dan bahagia.
Buktinya, tuh nyengir terus.. :D





Thursday, January 26, 2012

Berburu Tiket Pesawat Promo ? Wajib Tahu Website Budget Airlines / Low Cost Carrier


Setelah memberikan tips berburu tiket pesawat promo disini, sekarang saya mau berbagi informasi website atau situs dari berbagai Budget Airlines atau yang sering juga disebut Low Cost Carrier (LCC). Pada situs-situs di bawah ini, kita bisa langsung cek penerbangan untuk 10 - 15 hari ke depan, jadi bisa menghemat waktu ketika berburu tiket pesawat promo. Namun, situs ini hanya untuk cek harga saja. Kalau untuk booking atau pemesanan tiket harus tetap ke situs resmi mereka. Selain itu, situs ini tidak bisa cek lebih dari 1 (satu) orang penumpang, rute tujuan tidak otomatis menyesuaikan penerbangan yang tersedia dari kota keberangkatan dan kelemahan lainnya situs ini sering ikut crash jika server mereka overload.

Okay, here they are :

1. AIR ASIA 














2. TIGER AIRWAYS









 3. JETSTAR









4. CEBU PACIFIC AIRLINES









5. LION AIR



So, what are you waiting for???? Let's hunting and traveling, Guys!!  v(~_^)





*Sumber : Kaskus, sudah melalui proses editing


Wednesday, January 25, 2012

[Sharing] : Ayooo Berburu Tiket Pesawat Promo !!!


Sale..Sale..Sale!!
(airasia.com)


Sekarang ini traveling, terutama ke luar negeri, bukan lagi barang mahal. Hal ini disebabkan makin menjamurnya budget airline atau maskapai penerbangan murah. Kenapa mereka bisa memberi harga murah? Pertama, penumpang nggak dikasih makan. Jadi kalau perjalanan jauh, seperti Jakarta-Hongkong misalnya, ya siap-siap deh kelaperan heheheee... Kedua, mereka tidak lagi mencetak tiket. Biasanya pembelian via online, lalu kita yang print out sendiri tiketnya. Ketiga, mereka mulai menerapkan sistem web check in atau mobile check in, contohnya seperti Air Asia. Dengan begini mereka bisa menekan cost untuk membayar gaji petugas counter check in. Hmmm, faktor apa lagi ya? Ada yang mau melengkapi? Monggo lhooo :)

Senangnya lagi perjalanan saya selalu dapat tiket promo yang harganya super murah. Makanya terkadang saya suka tertawa kalau ada yang menganggap saya banyak uang, orang kaya, pemborosan, dll hanya melihat saya sering traveling. Yah, tapi saya maklum lah. Mungkin mereka masih kurang pengetahuan soal tiket promo, makanya saya berniat share disini, supaya semakin banyak yang bisa traveling dengan budget minim bahkan cenderung pas-pasan kayak saya ini... hihihihiiii....

Tips memperoleh tiket promo :

1. Cari Info. Ada beberapa cara mendapatkan info update tiket pesawat promo, diantaranya adalah dengan berlangganan Newsletter, follow twitter, like page di Facebook, lihat iklan di koran, pokoknya lakukan apa saja yang memudahkan kita memperoleh informasi promo dari Budget Airlines. Contoh: Follow twitter @AirAsiaId @Jetstar_Asia, like Facebook page Cebu Pacific Airlines, dsb

2. Siapkan Dokumen. Ketika kita tahu ada promo tiket murah, siapkan segala dokumen yang dibutuhkan. Kenapa demikian? Karena untuk masuk ke website mereka aja bakalan susah setengah mati, saking banyaknya yang akses. Jadi nggak lucu kan kalau udah aksesnya susah, eehh ketika kita udah berhasil masuk ke website mereka dokumen yang diperlukan belum kita siapkan. Mubazir dan bikin capek deh.


Paspor Republik Indonesia
(duniacyber.com)
Wow!! Siap digesek niihh ;p
(lifestyle.kompasiana.com)











Biasanya dokumen yang harus kita siapkan adalah Paspor (sebaiknya udah punya paspor kalau mau booking tiket traveling ke luar negeri) dan kartu kredit. Kalau kita berencana pergi rame-rame dengan teman, sebaiknya kita sudah punya data-data komplit tentang mereka. Jangan sampai ketika sudah sampai di tahap isi data, kita baru ribet menanyakan data-data mereka, misalnya: "Eh nomor paspor lo berapa?" atau ketika kita yang booking tiket tapi nggak punya kartu kredit sendiri, kita baru tanya ke teman kita, "Minta nomor kartu kredit lo dong. Alamat penagihan kemana? Expired date??", dst..dst.. Percaya deh, hal-hal semacam ini akan menghambat kecepatan kita dalam memperoleh tiket promo.

3. Sabar. Rasanya kata ini yang paling tepat menggambarkan suasana ketika berburu tiket promo. Kesulitan akses, perasaan takut nggak kebagian tiket yang harganya murah, sinyal internet yang lemot dan nggak stabil, intinya kalau kita nggak sabar bakalan "stress" deh, hahahaa... Hal semacam ini juga saya alami ketika awal-awal berburu tiket promo. Jadi, harus sabar yaaaa :D


Kalau ketemu lebah ini, sabaarr yaaa.. :))
(airasia.com)


4. Jangan Begadang. Ketika berburu tiket promo, kita nggak perlu bela-belain begadang. Yah, kecuali kalau kamu memang insomnia. Daripada nggak bisa tidur, nggak apa-apa deh berburu tiket promo :)) Soalnya, berdasarkan pengalaman pribadi, ketika promo dimulai (biasanya jam 12 malam), situs budget airline langsung diserbu orang dari berbagai negara yang tertarik sama promo tersebut. Akhirnya, kita malah capek sendiri. Udah nggak tidur semaleman, tiket murah pun nggak di tangan. Saran saya, malam tidur aja. Buat saya waktu terbaik untuk berburu tiket promo adalah di jam kerja. Jadi orang-orang sibuk kerja, saat itulah saya berburu tiket. Selama ini cara saya selalu berhasil, hahahahaa....

5. Berdoa. Nah, jika semua langkah-langkah di atas sudah dilakukan dan tiket promo sudah di tangan, sekarang tinggal banyak-banyak berdoa. Semoga tiket pesawat promo yang sudah di tangan nggak di-reschedule, dibatalkan atau terkena penghapusan rute. Untuk yang terakhir ini saya pernah mengalami, untuk rute Jakarta - Penang, Penang - Macau. Sebulan sebelum keberangkatan saya mendapat email bahwa penerbangan dengan rute tersebut dihapuskan. Karena waktu pemberitahuan yang terlalu dekat dengan waktu keberangkatan, kami tidak punya waktu lagi untuk mencari tiket promo lainnya. Dengan sangat amat sedih, perjalanan saya ketika itu terpaksa saya batalkan... :'((


Sekian share tips dari saya, feel free kalau ada yang mau menambahkan.... ^__^


Tuesday, January 24, 2012

Kelelep..eh..Rafting di Citatih (˚▽˚)/


Byuuuurrrrr!!!


Sabtu, 10 Desember 2011

Seperti biasanya setelah mulai bosan dengan rutinitas, me and my lovely travelmates, mulai gatel mau jalan-jalan. Ide pertama adalah kami penasaran banget mencoba yang namanya Paralayang. Setelah tanya-tanya dan cari info sana-sini, kami menemukan provider di kebun teh daerah puncak. Saya pikir, "Ah kalau jalan cuma berlima kurang seru nih. Ajak Sigit sama Iqbal asik juga." Jadilah kami bagi tugas, Lia kebagian menghubungi Iqbal sekaligus minta tolong untuk telepon provider-nya dan booked tanggal. Sedangkan saya kebagian telepon Sigit dan membujuk dia supaya mau ikutan. Sayangnya, jalan-jalan kali ini Melina udah memastikan nggak bisa ikut karena sibuk menjelang ujian kuliahnya.

Seminggu menjelang keberangkatan Iqbal ngasitau kalau keinginan kami menjajal Paralayang terpaksa harus ditunda dulu. Dia dihubungi oleh provider dan diberitahu bahwa untuk tanggal yang kami booked itu Paralayang ditiadakan karena cuaca buruk. Kami disuruh mundur seminggu lagi. Hmm, agak aneh sih menurut saya kenapa kami diminta mundur seminggu? Kalau alasannya cuaca buruk, memang mereka bisa menjamin kalau minggu depannnya itu cuacanya bagus?? *Ppfffttt*

Wah, kalau begini caranya bisa-bisa gagal deh rencana jalan-jalan. Padahal lagi sangat amat banget ingin refreshing.  Saya pun putar otak. Pokoknya saya tetap semangat dan cari-cari ide, kegiatan apa lagi yang seru dan mengasyikkan dilakukan rame-rame.

Tiba-tiba saya ingat, dulu bulan Juni 2011, kami pernah Rafting alias arung jeram di Sungai Palayangan Pangalengan. Nah, kenapa nggak coba rafting lagi aja tapi tentu saja di sungai yang berbeda. Saya semangat' 45 browsing di internet, berusaha mencari provider rafting yang paling murah. Hahahahaa.... *nggak mau rugi*. Akhirnya, saya menemukan Talenta Outbound. Kebetulan mereka sedang ada promo akhir tahun paket rafting Sungai Citatih 13 KM, "hanya" 255 ribu rupiah. Iseng-iseng saya kontak YM yang ada di website mereka dan ternyata responnya cepat. This is it!! Saya langsung kabari Lia, supaya dia bisa kasitau Iqbal. Saya juga langsung telepon Nyoman, Emy dan Sigit. Mereka semua bilang, "Okeeee, berangkaatt!!" Yiippiiieee....

Sabtu pagi, kami janjian di halte depan Asrama Haji Pondok Gede, jam 8 tepat. Begitu saya sampai halte, sudah ada wanita berhijab dan cantik lagi bengong menunggu teman-temannya datang. Yup, Emy udah dateng duluan, hebat euuyy nggak ngaret :))) Berturut-turut setelah Emy, Saya, Lia dan Nyoman berdatangan. Oiya, Nyoman datang bersama sopir kantornya yang kami sewa untuk nyopirin kami ke lokasi. Tim cewek udah komplit, tinggal menunggu tim cowok (Sigit dan Iqbal) yang nggak dateng-dateng. Yah, tapi kami udah maklum sama mereka. Cowok-cowok tapi suka lebih ribet dari kami yang cewek-cewek.. Hihihiii...

Setelah menunggu sekitar 15 menit, akhirnya dua cowok ganteng itu nongol juga. Pffiuuhh. Tanpa menunggu-nunggu lagi, kami langsung berangkat dan tancap gas. Takutnya perjalanan kesana macet, tau sendiri lah tol Ciawi kalau hari Sabtu pasti padat merayap. Kami harus sudah sampai di lokasi paling lambat jam 12.00. Memang rafting baru akan dimulai jam setengah 2 siang, tapi di dalam paket tertulis kami mendapat paket makan siang. Jadi sayang kan kalau sampai datang terlambat dan nggak sempat menikmati makan siang. Nanti pas mendayung perahu lemes dong, kelaperan... :')

Meskipun batal makan ayam, tetep senyum :)

Kurang dari jam setengah 1 siang, kami sudah sampai di lokasi. Berhubung perut lapar, kami langsung mengambil piring dan makan. Hidangannya standar lah. Nasi goreng, timun, telur, kerupuk, Aqua. Nyoman yang berharap makan ayam jadi kecewa. Bwahahahaa...

Usai makan, kami mulai bersiap-siap. Bawaan berisi baju ganti dikumpulkan dalam satu tas besar dan diberi nama supaya tidak tertukar. Saya dan Iqbal juga membeli sandal gunung, karena khawatir barangkali nanti kami kecebur bisa-bisa hilang deh sandal kesayangan. Dengan berat hati, saya mengeluarkan uang 35 ribu rupiah demi sebuah sandal gunung. Setelah semua siap. Kami naik ke atas angkot yang akan membawa kami menuju Sungai Citatih. Perjalanan menuju lokasi, sumpah ya ini nggak bohong atau lebay, sangat amat parah! Saya sampai yakin, kalau ada ibu-ibu hamil muda naik angkot dan melewati jalur ini, bakalan keguguran deh. 


Foto mesra di angkot...

Perjalanan kami yang "indah" terasa lama. Apes-nya lagi angkot kami terhalang masuk ke lokasi yang membuat kami harus berjalan kaki. Sampai di tepi Sungai Citatih, seperti biasa peserta diharuskan memakai perlengkapan seperti Helm, Life Jacket, dan pastinya dayung. Setelah semua perserta siap, kami di-briefing, tentang prosedur standar keselamatan. Semua peserta yang telah di-briefing diperbolehkan naik ke atas perahu. Satu perahu diisi 6 peserta plus 1 orang skipper. Buat yang belum tahu Skipper adalah orang yang duduk paling belakang di perahu. Mereka sudah berpengalaman dan berasal dari provider rafting. Kami mulai latihan mendayung. Beberapa aba-aba yang harus dihafal diantaranya adalah: Dayung Maju (kami harus mendayung maju), Dayung Mundur (kami harus mendayung mundur) dan Boom (kami harus maju ke depan, berhenti mendayung dan menundukkan badan). Sambil latihan mendayung, berhubung kami semua narsis pastinya foto-foto dulu dong :)))


Pasukan Siap Dayung




Latihan selesai, rafting pun dimulai. Awal perjalanan arus masih tenang, kami masih santai mendayung. Jeram pertama jeram welcome lancar kami lewati. Begitu pula jeram-jeram selanjutnya. Mulai lah kami bercanda-canda, foto-foto, merasa sedikit "sombong". Malang, ketika di jeram piramid. Perahu kami terbalik. Tim cewek semua tenggelam alias kelelep. Saya berusaha tidak panik, karena saya bisa berenang. Tapi, lama-lama saya merasa kesulitan bernapas. Entah berapa banyak air sungai kotor itu saya minum. Di bawah air saya nggak bisa melihat apapun. Boro-boro bisa liat Emy, Lia atau Nyoman. Saya berusaha mencari jalan keluar, tapi ternyata tubuh saya persis berada di bawah perahu. Saya berusaha mendorong perahu sekuat tenaga, dan gagal. Semakin panik, semakin nggak bisa napas. Saya sudah pasrah ketika itu merasa udah setengah sadar, sambil terus menyebut nama Allah SWT. Tiba-tiba saya merasa ada yang menarik life jacket saya. Mereka ternyata Rescue Team. Seketika itu juga, saya bisa mendengar teriakan Emy, "Aiii, Aiiii.. Ai mana Ai??? Mana Aiii??" Melihat saya diangkat di atas perahu, Emy langsung bilang "Alhamdulillah Ai, aku tadi panik soalnya nggak bisa liat kamu." Wah, ternyata bukan saya saja yang tenggelam dengan perahu tepat di atas kepala. Emy juga mengalami hal yang sama. Huuufftt, terima kasih Yaa Alloh telah menyelamatkan kami.

Setelah kejadian itu, kami nggak berani bercanda-canda lagi. Serius mendayung ikuti instruksi skipper. Bener-bener bikin kapok dan shock. Kami kompak mendayung hingga melewati jeram goodbye. Sungguh, pengalaman rafting kali ini, tak akan terlupakan seumur hidup kami....


Note:

1. Iqbal dan Sigit adalah kenalan Saya dan Lia, ketika kami traveling ke Green Canyon. Cerita lengkapnya bisa dibaca disini ya.. Nah, kebetulan setelah jalan bareng ke Green Canyon itu, kami ngerasa cocok sama mereka. Jadilah kami sering jalan bareng sekarang :)

2. Kamera saya rusak gara-gara kelelep. Suatu hal yang aneh buat saya, karena kamera yang saya bawa adalah kamera waterproof. Ditulis pula di kamera, bisa dipakai menyelam sampai kedalaman 3 meter. Tapiii, kenyataannyaaa.. Ya gitu deh! Ketika saya bawa ke Service Center, dibilang kalau air masuk ke dalam mesin, baterai dan LCD. Untuk biaya servis gratis karena masih garansi, tapi batre yang kena air harus diganti dan tidak termasuk garansi. Jadilah saya keluar uang 250 ribu rupiah. Ondeee Mandeee Tuesday :(

3. Saya, dengan bodohnya, nggak bawa celana ganti. Padahal kan udah jelas banget tujuannya: RAFTING. Ya udah pasti dong mau basah-basahan. Bisa-bisanya gitu loh nggak bawa celana ganti, sampai sekarang masih nggak habis pikir. Untung, temennya yang bernama Emy, agak pinteran dan bawa kain bali. Jadilah seorang wanita cantik berkerudung bernama SarVic, pulangnya sarungan pakai kain Bali. *ancuuurrr*


Perempuan Berkain Bali. Pink pulaakk!! -.-"


4. Beberapa hari setelah rafting, saya merasa kuping saya gatal. Otomatis dong saya garuk, hmmm enaakkk.. Eh nggak taunya, kuping saya malah jadi bengkak, merah, gatal semakin parah dan terasa panas. Khawatir infeksi atau penyakit, saya parno karena abis kelelep di Sungai Citatih nan kotor itu, saya pun pergi ke dokter spesialis kulit. Dikasih resep, dan pas ditebus.... yak 300 ribu rupiah aja gitu dong harganya. *nangis*

Hmmm, tapi dibalik "cerita duka" yang saya sebutkan di atas, teteuupp looohh (someday) mau banget kalau diajak rafting lagi... Heheheheee....





Mad World - Gary Jules

I love this song. I love his voice. I love the piano.




"Mad World"


All around me are familiar faces
worn out places, worn out faces
Bright and early for the daily races
Going nowhere, going nowhere
Their tears are filling up their glasses
No expression, no expression
Hide my head I wanna drown my sorrow
No tomorrow, no tomorrow

And I find it kind of funny
I find it kind of sad
The dreams in which I'm dying
Are the best I've ever had
I find it hard to tell you
I find it hard to take
When people run in circles
It's a very very, mad world, mad world

Children waiting for the day they feel good
Happy Birthday, Happy Birthday
And I feel the way that every child should
Sit and listen, sit and listen
Went to school and I was very nervous
No one knew me, no one knew me
Hello teacher tell me what's my lesson
Look right through me, look right through me

And I find it kind of funny
I find it kind of sad
The dreams in which I'm dying
Are the best I've ever had
I find it hard to tell you
I find it hard to take
When people run in circles
It's a very very, mad world, mad world
Enlarge your world, mad world


Yuk ke Singapore (lagi) yuuukkk!! (Part: 3)

Selasa, 25 Oktober 2011

Ini hari terakhir liburan kami di Singapore. Saatnya pulang ke Jakarta, rasanya malas kembali ke kehidupan nyata, hiikksss... :((

Ada anak ilang di Inncrowd, hahahaa..
Seperti biasa pagi itu, kami mandi lalu sarapan di The Inncrowd Hostel. Menunya sama, roti dengan selai nanas dan telor rebus. Lumayan lah untuk ganjel perut. Selesai sarapan, kami kembali ke kamar. Sekali lagi memeriksa barang-barang yang udah di-packing, yakin udah beres semua kami pun turun menuju ke respsionis untuk check out. Setelah semua urusan beres. Kami langsung menuju stasiu MRT. Namun, kali ini kami nggak menuju Serangoon Road ke Bugis Station, melainkan ke arah Kerbau Road menuju Little India Station.

Kami baru sadar kalau rute ke Changi Airport via Little India Station ternyata malah lebih jauh dan makan ongkos lebih mahal, karena Changi dan Little India berada di jalur yang berbeda. Sedangkan, kalau lewat Bugis Station, jelas lebih dekat karena satu jalur dengan Changi Airport yaitu East West Line (Jalur Hijau). Yah, tapi no problemo lah. Itung-itung pengalaman, toh selama ini kalau kami traveling bareng pasti terjadi kebodohan, hahahaaa...

Sampai di Bugis Station, Lia, Emy, Indy dan Melina, mengembalikan EZ Link di loket, lalu mereka membeli tiket MRT Single Trip Journey. Sedangkan, Saya dan Devi, tidak mengembalikan EZ Link karena memang berencana mau ke Singapore lagi :) Tapi, ternyata tiket MRT Emy bermasalah. Ketika di tap, gate tidak merespon. Jadilah Emy dan Indy mengurus kembali ke loket, karena pesawat kami (lagi-lagi) berbeda seperti saat keberangkatan, akhirnya Saya, Lia, Devi dan Melina memutuskan untuk lebih dulu ke airport.

Di Changi Airport, masih ada waktu satu jam menjelang open check in, kami melihat-lihat Duty Free. Melina dan Lia tertarik membeli parfum diskonan. Saya dan Devi, udah kehabisan uang buat belanja, akhirnya memutuskan untuk isi perut dulu. Lapeerr :( Kami makan Roasted Chicken Rice, kangen makan nasi hahaaa... Nggak lama, Lia menyusul. Tapi, lho kok nggak sama Melina?? Eng..ing..eng.. Ternyata Melina lagi sibuk isi kupon undian. Kalau nggak salah judulnya: Be a Changi Billionaire. Wah, ternyata Melina sedang mencoba peruntungan. Meskipun sampai detik tulisan ini dibuat, nggak pernah ada kabar Melina menang undian tersebut... ;p

Selesai makan, kebetulan kami lihat papan pengumuman kalau gate opened. Seperti biasa kami melewati pemeriksaan X-Ray dan lolos. *yaiyalaahh, emang kami penyelundup narkoba sampai nggak lolos X-Ray". Tepat jam 14.15 waktu Singapore (1 jam lebih dulu dari waktu Indonesia), kami dipersilakan naik ke pesawat Air Asia. Cukup lama kami menunggu diberangkatkan, terdengar pemberitahuan dari cockpit bahwa pesawat sedang antri karena lalu lintas di Changi sangat padat. Pilot sih bilangnya cuma disuruh bersabar 10 menit, tapi pada kenyataannya pesawat baru berangkat setelah +/- 1 jam. Alhasil, waktu keberangkatan yang seharusnya jam 14.25 mundur jadi jam setengah 4 sore. Aarrgghh, sampe Jakarta lagi macet-macetnya niiihhh... -___-"


Nyengir semua... ;p


Selama di perjalanan, Alhamdulillah lancar gak terlalu banyak goncangan, mendarat di Bandara Soetta juga smooth. Overall, oke lah. Kami janjian untuk ketemu lagi sama Emy dan Indy di Solaria Bandara, sekalian untuk sholat Ashar. Terasa lapar lagi, kami pesan makan dan minum di Solaria sambil ngebayangin perjalanan pulang ke rumah yang udah pasti macet. Ngobrol-ngobrol, ternyata Melina dan Indy searah jalan pulangnya. Jadi mereka memutuskan pulang bareng naik DAMRI jurusan Pasar Minggu. Saya, Devi, Emy dan Lia pulang naik taksi. Bayangan saya yang norak dan keuangan pas-pasan ini, kami bakalan pulang naik taksi biasa kayak si burung biru atau si putih. Eh, ternyata sampai di pul taksi, kedua taksi tersebut nggak ada. Kalau mau kami harus menunggu sekitar 10 menit. Lia langsung bilang, "Udah ah, kita jangan kayak orang susah deh. Naik burung perak aja." Sontak, saya, Emy dan Devi bengong. Naik burung perak? Bayar pakai apa? Udah gitu ditawarin pulak, "Mau naik yang mana Mbak-mbak? Mercy atau Alpahrd?" *cengo* *shock* *jantungan*

Berhubung Lia sadar teman-temannya ini kebanyakan bengongnya. Lia langsung memutuskan, "Udah Pak, kita naik Alphard aja. Soalnya kita bawa backpack juga. Biar lega aja." Kami pun serta-merta naik ke atas Alphard. *Sumpah demi apa lo, ini pertama kalinya gw naik Alphard Cooyyy!!!* Hahahahaaaa.....

Ke-norak-an kami (tepatnya saya dan Emy) berlanjut sampai di dalam mobil dan sepanjang perjalanan. Mulai dari kekaguman karena pintu otomatis bisa buka dan nutup, interior yang lega, kursi yang nyaman, pokoknya kemacetan yang teramat sangat sore itu jadi nggak kerasa. Saya dan Emy juga foto-foto lho di dalam mobil. Udik banget deh pokoknya.... *malu*

Sekitar jam setengah 8 malam, saya dan Devi sampai di rumah. Lia lanjut perjalanan pulang, Emy ikut Lia sampai ke Asrama Haji. Kemudian nyambung angkot CH menuju ke rumahnya. Ah, liburan usai. Entah kenapa saya selalu merasa happy kalau pulang traveling. Buat saya traveling itu sangat..sangat..sangat.. menyenangkan. Apalagi perginya sama My Lovely Travelmates. Sayangnya, perjalanan kali ini Nyoman nggak bisa ikut karena banyak pekerjaan. Hmm, next time kalau traveling lagi semoga bisa dengan formasi lengkap. Aaamiinn.

See you next trip!! (~^_^)~ ~(^_^~) (~^_^)~ ~(^_^~)



Ribet sama belanjaan.. ;p