Thursday, October 23, 2014

Trip to GOA PINDUL : a journey with my office mates



Kalau judul sok-sok pakai bahasa Inggris tapi isi blog pakai bahasa Indonesia gapapa kan ya? Iya Sar, gapapa... (ʃ⌣ƪ) *nanya sendiri, jawab sendiri... #karepmu *

Okeee, cus ceritanyaaa... Udah lama bingiitss yeee ga nulis blog. Abis ternyata kesibukan sebagai Ibu Rumah Tangga cukup menyita waktu... (halah, alesan!)

Gue mau cerita jalan-jalan sama teman-teman satu divisi di kantor gue, yaitu Corporate Secretary (CorSec). Hmm, sebenarnya ga sama teman-teman doang sih soalnya si Bu Bos juga ikutan... #lapkeringet

Awalnya, niat kami ke Jogja untuk ikutan workshop Public Relations yang diadain sama salah satu perusahaan pers tapi berhubung segala sesuatu yang berbau-bau pelatihan itu selalu membosankan, maka mulailah otak mikir keras cari ide kegiatan yang menyenangkan. Akhirnya, kami memutuskan untuk cave tubing di Goa Pindul dan river tubing di Kali Oya ada juga yang menyebut Kali Oyo, whatever :D

pelatihan yang membosankan :(


Perbedaan cave tubing dan river tubing ini cuma lokasi aja. Kalau cave tubing menyusuri Goa Pindul pakai ban dalem truk...diulang: ban dalem truk :)) Sedangkan, river tubing menyusuri Kali Oyo dan teteuupp pakai ban dalem truk hahahaa.....

Karena ini masih "urusan kantor", maka gue meninggalkan pemikiran ala backpacker yang biasa gue lakukan sama sahabat-sahabat gue kalau jalan-jalan. Gue mencari penyedia jasa paket wisata disana jadi ga usah ribet lagi mikirin sewa kendaraan, dan segala urusan printilan lainnya. Pokoknya terima beres.

Dari seleksi ketat yang gue lakukan, akhirnya terpilih Joglo Wisata. Mereka kasih harga 2jt termasuk sewa ELF, dan wisata sesuai yang kami mau. Bebaasss... Kami memilih hari Kamis, 16 Oktober 2014 sebagai hari bersejarah itu...jreengg..jreenggg...!

Pagi hari, tanggal 16 Oktober 2014, seluruh personel CorSec sudah siap dengan "busana kebesaran" masing-masing. Semangat banget kayaknya mau nyebur ke kali, hwahwahwaaaa... Tepat jam 9 pagi, kami meninggalkan hotel di area Malioboro untuk menuju ke Gunung Kidul, lokasi Goa Pindul dan Kali Oyo berada. Menurut Pak Agus, sang guide, perjalanan akan kami tempuh dalam waktu 1-1,5 jam. Baiklah, mari kita moloorr duyuuu... Zzzzzzz....


Muka masih segerrr, sebelum pada molor ;p

Ga terasa 1,5 jam kemudian (yaiyalaa ga berasa, lo kan tidur sepanjang perjalanan Sar hihihii..), Pak Agus membangunkan kami. Alhamdulillah, akhirnya sampai juga di Wisata Goa Pindul Desa Bejiharjo. Kami diturunkan di rumah penduduk gitu. Nampaknya, memang penduduk Desa Bejiharjo "merelakan" rumah-rumah mereka untuk menyambut wisawatan yang hendak berwisata ke Goa Pindul dan Kali Oyo. Sebagai pembuka, kami dihidangkan Kelapa Ijo yang suegeerr... Sluurrppp (˘ڡ˘)

Puas minum air kelapa sama sabut-sabutnya, Pak Agus memanggil kami untuk dibagikan life jacket, helm dan menuju ke tempat pengambilan ban, dan berjalan kaki menuju Goa Pindul. Demi apa looo, kita jalan kaki sambil manggul ban dalem truk segede gaban. Yah, kalau gue sih sebagai petualang sejati ga masalah. Tapi yang bikin ga enak karena liat Bu Bos juga manggul itu ban sendirian, mau bantuin juga ga bisa. Ya sutralah yaa, terima aja... :(

Bu Bos paling depan, ngangkut ban :D

Untungnya perjalanan kayak kuli manggul ban truk itu tidak berlangsung lama. Sampai juga rombongan kami di Goa Pindul. Ban dicemplungin ke air dan kami langsung disuruh duduk satu persatu di atas ban. Ada teman yang teriak: Yaaa, ini mah basah semua dong? Diihh, aneh amat sudah dikasitau mau cave tubing tapi ga mau basah... #AkuKuduPiye -___-"

Pemandu wisata menyusuri Goa Pindul ini adalah warga setempat. Airnya dingin dan jernih. Karena di belakang Goa Pindul ada mata air yang dulunya adalah sumber air utama bagi warga. Nama Pindul sendiri, konon menurut cerita berasal dari seorang bayi pada jaman Panembahan Senopati yang dimandikan disana. Nah, ketika dia dimandikan sambil berenang-renang pipi bayi tsb terkena batu atau dalam bahasa Jawa disebut kebendul atau dalam bahasa Betawi-nya kejedot hahahaa... Pipi kebenDul disingkat Pindul, sejak saat itu dinamakan Goa Pindul. bener apa ga? Ya ga tau juga, hanya Tuhan yang tahu hihihiii....

Anyway, setelah bahas asal-usul nama Goa Pindul, mari mulai petualangan ini. Uhuuyyy....

loncattt!!

Narsis sebelum masuk goa

Bu Bos lagi mengapung di atas ban ;p

Di dalam Goa Pindul ini dibagi menjadi tiga zona, yaitu Zona Terang (masih ada sinar matahari), Zona Gelap dan Zona Remang-remang. Sempat dag-dig-dug juga sih, kebayang aja kalau di dalam air yang tenang tiba-tiba muncul ular atau buaya gitu... #lebay

Kami mengapung beriringan, di ban diberi pegangan jadi kami harus selalu berpegangan supaya tidak terpisah. Pak Pemandu Wisata yang lupa kami tanya namanya, mulai menjelaskan dengan penuh semangat. Overall, cave tubing ini menyenangkan dan aman, bahkan buat anak kecil atau ibu hamil. Pemandangan di dalam goa cukup indah dan di langit-langitnya masih banyak kelelawar dari jenis codot, kalong dan kampret bersarang dan berkembang biak. Tapi mereka sama sekali ga ganggu kok, bahkan kotorannya pun ga berjatuhan tapi menempel di dinding goa. Di dalam goa juga ada stalagmit yang dipercaya kalau dipegang oleh kaum lelaki akan meningkatkan kejantanan, dan ada stalagtit yang tetesan airnya kalau kena kaum perempuan bisa bikin awet muda. Percaya? Silakan. Ga percaya? Ya ga masalah :p

Goa Pindul yang panjangnya sekitar 350 meter ini pun tuntas kami jelajahi dalam waktu sekitar 45 menit dan yang paling menyebalkan adalah baterai kamera kami habis. Pfftt, kebiasaan banget PIC kamera ga cek dulu sebelum berangkat kondisi baterainya... Ya sudahlah... #ngoks

Oke, selesai cave tubing petualangan kami pun berlanjut ke Kali Oyo untuk river tubing. Sebelumnya minta ke pemandu wisata untuk sewa kamera karena ga mungkin dong ga narsis. Mereka kasih harga 100rb untuk kamera DSLR foto sepuasnya plus CD berisi foto-foto kami. Ya sudah. Deal.

Untuk menuju ke Kali Oyo, kami harus naik atas mobil bak terbuka. Warga setempat menyebutnya PAJERO alias Panas Njobo Njero (panas luar dalam, wekekekeek). Begitu melihat itu mobil bak, Bu Bos langsung komen: Ini kita kayak kambing aja naik mobil bak... *wakwaaawww*


Naik "PAJERO" :D


Tampang jijay-nya Bu Bos sebelum nyemplung ke Kali Oyo, hahaa...

Menurut hasil googling, browsing, searching sampai pusing, river tubing di Kali Oyo ini seru banget. Karena pengunjung bisa menikmati body  rafting di atas ban dengan jeram-jeram yang ada plus air terjun. Tapiiii.....seperti apa kata pepatah kenyataan seringkali tak seindah yang dibayangkan. Ketika kami sampai di Kali Oyo ini, airnya sedang surut karena sudah 7 bulan terakhir tidak turun hujan disana. Yasalaammm...jadi ngapain dong di kali? Ya udah, berendem aja di atas ban mengapung sampai ke ujung. Sebenarnya yang paling kasian ya Pemandu Wisata kami, karena dia harus menarik 6 ban yang isinya orang-orang kelas berat semua dan si Bapak selalu mengeluh: Aduh, ini kok saya tarik ga jalan-jalan ya ban-nya hahahaaa.... Maap ya Pak (^o^)♉

Di tengah perjalanan, si Bapak menantang kami ada yang berani terjun ke kali dari ketinggian 5 meter ga? Ya itu sih sudah pasti gue berani lah. Jadi dari kami berenam cuma gue dan satu teman lagi yang berani. Sisanya? Kelihatannya lebih menikmati mengapung dan berendam di kali yang penuh lumut deh x)))

Lompaattt!!

Kali Oyo benar-benar tenang dan ga ada arusnya sama sekali. Jadi kalau si Bapak pemandu ga narik kami, ya mungkin kami baru akan sampai di hilir dua hari lagi deh huahahaha.... Saking lamanya perjalanan (>1 jam) Bu Bos sudah mulai menampakkan wajah BeTe dan bosan. Beliau juga sering bertanya: Ini berapa lama lagi ya, Pak? Ini masih jauh ya, Pak? Duh, ini panas banget sih Pak?




ngapung dan ngambang...


Finally, setelah sekitar 1,5 jam kami ngambang-ngambang di kali kayak tokai sampai juga di ujung perjalanan. Kami harus kembali ke base camp alias rumah penduduk ketika kami datang tadi dan (lagi-lagi) harus naik mobil bak terbuka.

Sampai di rumah penduduk, kami segera mandi dan ganti baju. Agak-agak jijay gimaannaa gitchu, mengingat tadi di Kali Oyo banyak lumutnya, ah aku merasa kotor.... :(

Selesai mandi, si Ibu pemilik rumah sudah menyiapkan hidangan makan siang. Memang di paket yang kami bayarkan sudah termasuk makan siang. Menu makan siang sederhana banget tapi endeeuuss bookk! Nasi putih/nasi merah silakan pilih, sayur daun singkong, lele goreng, tempe goreng, sambal. Wuiihh, ini mah mertua lewat juga ga keliatan hahahaa......

Mandi, makan, sholat ga terasa sudah jam 3 sore. Saatnya kembali ke Jogja. Paket sewa mobil maksimal 12 jam. Jadi kami memang akan menghabiskan waktu dengan keliling-keliling di kota saja supaya ga terlalu cape.



Lesson learned from this trip :
  1. Jangan ajak Bu Bos berpetualang. Beliau lebih cucok kalau diajak jalan-jalan cantik, misalnya ngopi-ngopi di mal :D
  2. Jangan ke Kali Oyo ketika musim kemarau. Bukannya body rafting, tapi cuma ngapung dan berendam aja bersama lumut-lumut dan lumpur kayak orang bloon :D
  3. Pastikan charge baterai kamera sebelum bepergian, supaya ga sia-sia bawa kamera. Sudah gaya karena kameranya bagus, eh baterainya kosong... #toyor :D
  4. Sekian dan terima nasib.. ( ˘ o ˘ )



Friday, March 14, 2014

Persiapan Nikah : Pengajian, Siraman, Midodareni, Akad Nikah, Resepsi, Ngunduh Mantu ♥♥♥


Cincin Kawin Berbentuk Hati :')

Halooooo...... 

Alhamdulillah, seluruh rangkaian acara pernikahan selesai juga.. #kretekkinjari

Alhamdulillah lagi, hari ini tepat sebulan lalu Suami mengucap Ijab Qabul dan sah jadi suami. Happy 1st Monthversary, Sayaaanggg... ^.^ #berasaABeGeh #toyor

Sekarang gue share yaaa, prosesi pernikahan mulai dari pengajian sampai ngunduh mantu. Semua dijadikan satu tulisan saja biar praktis hehehee.....

1. PENGAJIAN --> Kamis, 13 Februari 2014 jam 09.00 WIB

Pengajian
Rangkaian acara pernikahan gue sama CaMi dibuka dengan pengajian. Harus dong ya, karena sama siapa lagi kita mohon kelancaran kalau bukan sama ALLAH SWT :)

Tepat jam 9 pagi pengajian dimulai oleh Tim Shalawat yang dipimpin oleh Ustadzah Lamhatun. Sungguh, mendengar orang bershalawat, membaca Asmaul Husna dan segala doa-doa bikin merinding dan airmata mengalir tak terbendung. Apalagi pas minta ijin nikah ke orang tua, huuuaaaaaa.... Sediiihhh...... :'(

Selesai shalawat, dilanjutkan dengan tausiyah (ceramah) dari Ustadzah Ningrum. Isi ceramahnya standar lah ya, berhubungan dengan kesiapan lahir-batin memasuki gerbang pernikahan agar menjadi keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah

2. SIRAMAN --> Kamis, 13 Februari 2014 jam 14.00 WIB

Setelah istirahat usai pengajian, gue sholat Dzuhur dan bersiap untuk di make-up dan melakukan prosesi siraman. Keluarga CaMi memutuskan untuk tidak melakukan siraman di rumahnya, jadi cuma gue aja yang siraman. Karena, kalau mereka juga mau siraman, mereka harus mengirimkan wakil keluarga untuk mengambil air siraman di rumah gue. Nanti kita mulai siramannya berbarengan. Syukurlah, mereka ga siraman jadi prosesi lebih simpel, hehehee.....

Siraman ini dilakukan oleh sesepuh dan saudara yang sudah pernah menikahkan anak. Jadi, yang boleh menyirami gue harus yang sudah pernah mantu dengan jumlah yang ganjil. Jumlah yang menyirami gue kemarin 9 orang. Setelah siraman selesai, orang tua motong rambut gue terus ditanam di pekarangan rumah. Setelah itu, mereka melakukan pecah kendi yang diibaratkan untuk memecah pamor gue supaya ga ada yang "melirik" lagi karena gue sudah mau nikah... #halah x)))

Siraman

Pecah kendi selesai, gue dikasih handuk dan pakai kimono untuk kemudian digendong sama Papa. Ini diibaratkan terakhir kalinya orang tua menggendong gue karena setelah ini gue sudah menjadi milik suami. Kemudian, gue masuk lagi ke dalam kamar mengeringkan badan tapi GA BOLEH MANDI. Edan, padahal rasanya badan lengket setengah mati habis mandi air kembang, huhuhuuu..... Sementara, di bawah prosesi masih berlanjut dengan Dodol Dawet (Jualan Cendol) yang "dijual" oleh orang tua.

Selepas sholat Ashar, barulah gue mulai didandani lagi. Persiapan untuk malam Midodareni dan teteeupp tanpa mandi... -___-"

3. MIDODARENI --> Kamis, 13 Februari 2014

Tepat pukul 19.00 WIB, acara Midodareni dimulai. Alhamdulillah, CaMi dan rombongan keluarga besarnya datang tepat waktu. Ketika malam Midodareni, gue sama sekali ga boleh keluar kamar. Jadi gue sama CaMi ga ketemu. Cuma bisa minta tolong saudara untuk fotoin aja dan ternyata CaMi datang dengan Baju Tradisional Madura, kaos belang-belang merah putih, pasti sudah pada tau lah ya. Kayak yang suka dipakai tukang sate Madura itu lhoooo... Qiqiqiqii...

Prosesi diawali dengan penyampaian maksud dan tujuan kedatangan dari wakil keluarga CaMi.
Midodareni
Dilanjutkan dengan penerimaan dari wakil keluarga gue. Setelah itu, Papa memberikan Catur Wedho yang berisi wejangan-wejangan menjelang pernikahan. CaMi juga diberikan segelas air putih sebagai tanda diterima oleh keluarga gue. Oiya, pada malam Midodareni ini CaMi dilarang makan malam di rumah gue. Jadi ketika seluruh keluarga menikmati santap malam, CaMi cuma bisa ngeliatin aja sambil ngeces hahahaa.... #pukpukCaMi

Kenapa ada acara Midodareni? Karena pada malam Midodareni, menurut adat Jawa, meyakini bahwa akan turun bidadari untuk mengunjungi sang calon pengatin wanita, sehingga besok bisa tampil cantik dan manglingi. Nah, kalau gue sih intinya sudah ga percaya begonoan lah, tapi gue tetap menjalankan sebagai penghormatan dan melestarikan budaya :)

4. AKAD NIKAH --> Jumat, 14 Februari 2014

Jreengg....jreengg... Our big day is coming!! Hari yang ditunggu akhirnya datang juga. Tapi jujur aja, kayaknya gue beda banget sama calon pengantin pada umumnya. Gue nggak deg-degan sama sekali. Tenang banget malah. Alhamdulillah... Intinya sih, semua sudah gue pasrahkan kepada ALLAH SWT. Gue yakin apapun yang terjadi pasti itu yang terbaik dan gue selalu memohon agar diberi kelancaran dan kemudahan.

Jam 4 Subuh, Tante Liza and team dari Sanggar LIZA sudah sampai rumah. Ini juga salah satu yang membuat gue sangat bersyukur karena bisa didandani langsung oleh Tante Liza. Gue sudah nge-take-in Tante Liza sejak setahun sebelumnya supaya bisa dapat jadwal. Sempat kaget juga sih lihat barang bawaan mereka, berkoper-koper cuuyy.. Pas Tante Liza membuka koper make-up gue sampe kagum, ckckckkk lengkaappp bangeett peralatannya dan bermerk semua... Ahahahaa.... Norak dah gue!

Tante Liza izin untuk sholat Subuh dulu, sementara gue libur, nggak sholat hahahaaa... Mau malam pertama malah haid, sabar yaaa CaMi... #eh #salahfokus :p

Jam 5 pagi, Tante Liza mulai menyapukan kuas make-up ke muka gue. Berhubung gue sehari-hari ga pernah dandan jadi muka kena bedak dan segala macamnya itu berasa gateeellll. Tahaann...tahaann... :'(

Lebih kurang 2 jam kemudian, urusan dandan selesai dan beginilah hasilnya. Bandingkan sama keseharian gue, beda banget kan? Jadi cantiiiikkkkk bangeetttt.....  ~(˘▾˘)~~(˘▾˘)~~(˘▾˘)~ #girang

Ini yang kalau orang Jawa bilang: Manglingi :)


Tepat jam 8 pagi, acara dimulai. Penghulu, CaMi, Papa dan dua orang saksi sudah duduk di satu meja. Aura ketegangan sangat terasa. Pada saat Ijab Qabul, gue tidak duduk di sebelah CaMi tapi ada di suatu ruangan. Karena, selain mengikuti tata cara Adat Jawa dimana mempelai tidak boleh bertemu sebelum upacara panggih, tapi juga mengikuti tata cara pernikahan Agama Islam dimana kami belum sah sebagai suami istri maka belum boleh duduk bersebelahan :)

Nah, saat-saat inilah baru terasa deg-degan. Sebenarnya yang bikin sport jantung tuh takut CaMi nggak lancar mengucap Ijab Qabul dan harus diulang. Duh.

Tapi, alhamdulillah semua kekhawatiran tidak terbukti. CaMi bisa dengan lancar ketika Ijab Qabul meskipun agak keserimpet lidah sedikit di akhir, saksi-saksi dan penghulu tetap menyatakan itu: SAH!!

Yeeaayy, sekarang gue sudah resmi jadi istri orang \(^.^)/ #sujudsyukur

Selesai seluruh prosesi Ijab Qabul, acara dilanjutkan dengan upacara panggih. Saat inilah, kami baru dipertemukan. Diawali dengan lempar sirih (balangan), dilanjutkan dengan injak telur. Gue harus membasuh kaki Suami setelah, dia menginjak telur yang sudah ditaruh di atas nampan. Setelah itu, gue dan suami dililit kain dan ditarik Papa menuju ke pelaminan di dalam rumah.

Kemudian, Papa-Mama keluar lagi untuk menjemput besan. Karena, selama prosesi tadi orang tua mempelai lelaki memang tidak menyaksikan secara langsung dan hanya bisa menonton lewat screen. Semua sudah berkumpul di dalam, lalu dimulai proses sungkeman. Ayah dari pihak suami sudah almarhum, jadi kami hanya sungkem ke Papa-Mama, Ibu Mertua dan Nenek saja. Setelah itu, lanjut dengan foto bersama dan santap siang.

Pffiuuhh, legaaaaa... Acara yang terpenting dari sebuah pernikahan sudah dilalui dengan lancar dan selamat, tanpa halangan dan hambatan apapun. Terima kasih Yaa ALLAH.......

5. RESEPSI --> Minggu, 16 Februari 2014

Istirahat sehari di hari Sabtu, hari Minggu adalah acara resepsi di Gedung Aneka Tambang. Untuk resepsi, OrTu gue menyebar 500 undangan. Ini murni pesta keluarga gue, karena pihak suami mau mengadakan pesta lagi (ngunduh mantu) minggu depannya di Ciputat. Jadi, sama sekali nggak ada undangan dari pihak suami.

Dari jam 6 pagi, kami sudah stand by di gedung untuk dirias. Kami akan memakai Solo Basahan Muslim untuk resepsi. Alhamdulillah, hari ini gue juga dirias oleh Tante Liza. Melihat hasil rias yang memuaskan ketika akad nikah hari Jumat, gue optimis untuk yang resepsi hasilnya juga nggak kalah cantik... #PDGeelaaa ;p

Urusan rias-merias dan pakai dodot selesai sekitar jam 10. Kami semua langsung menuju ke studio mini yang telah disediakan oleh M-Toss Photography untuk berfoto bersama. Ini penting mumpung muka masih pada segar dan belum berkeringat :D

Solo Basahan Muslim

Tepat jam 11 siang, kami menaiki mobil untuk menuju ke ruang Andrawina tempat resepsi berlangsung. Padahal jarak antara ruang rias dengan ruang Andrawina cuma selemparan kolor, tapi kita tetap mau naik mobil biar lebih gaya, hahahaa.....

Alhamdulillah, tamu banyak yang hadir dan makanan nggak kurang. Berlebihan malah. Soal makanan ini memang kami concern karena tau sendiri lah yang namanya pesta pernikahan yang paling diingat orang ya soal makanan. Jangan sampai kurang dan mengecewakan. Mantap lah Alfabet Catering, memang nggak salah pilih pakai mereka. Gue kasih nilai 9/10 deh buat performa mereka di acara gue :)

Ternyata, acara 2 jam itu nggak berasa lho kalau kita yang jadi "peran utama" hihihiii.... Tau-tau sudah jam 1 aja. Pihak gedung memang sudah wanti-wanti ke kami. Waktu resepsi hanya jam 11.00-13.00 WIB, maksimal jam 13.30 WIB gedung sudah harus dikosongkan karena dekorasi untuk acara pernikahan malam hari sudah akan masuk dan bersiap-siap. Memang laris manis banget tuh Gedung ANTAM. Jadi, kami langsung beberes secepatnya dan meninggalkan gedung sesuai waktu yang ditentukan.

6. NGUNDUH MANTU --> Sabtu, 22 Februari 2014

Pengajian, Midodareni, Akad Nikah dan Resepsi sudah selesai digelar dengan lancar. Apakah berarti sudah beres semua dan bisa istirahat? Beluuummmm, sodaraaa-sodaraaaa!! Masih ada acara Ngunduh Mantu di tempat Suami di daerah Ciputat. Tepatnya, di Wisma 1 Universitas Terbuka (UT). #pingsan

Dari hari Jumat malam, keluarga inti gue sudah menginap di Wisma 2 Universitas Terbuka (UT). Karena, kalau kami baru datang Sabtu pagi takut macet dan tidak bisa datang tepat waktu. Tau sendiri kan daerah Ciputat dan sekelilingnya tu macetnya jahanam -____-"

Sabtu, jam 7 pagi semua sudah siap untuk dirias. Acara Ngunduh Mantu ini akan dimulai pukul 10 dengan diawali upacara Adat Melayu, asal Babe Mertua (Alm.), yang disebut Upacara Tepung Tawar. Upacara ini semacam simbolis penyambutan masuknya anggota keluarga baru.

Adat Melayu Deli

Sayangnya, hujan yang sangat deras turun nggak berhenti-berhenti. Jadi, tamu yang datang ke acara ini juga tidak terlalu banyak. Dari jadwal jam 10 sampai jam setengah 3 sore, akhirnya acara selesai jam setengah 2 siang. Selain karena tamu sudah sepi, BuMer (iBu Mertua) sudah kecapean. Akhirnya, MC resmi menutup acara jam 2 siang.

ALHAMDULILLAH, sekarang seluruh rangkaian acara pernikahan yang melelahkan tapi menyenangkan ini benar-benar, SELESAIII!!! \(^.^)/

Mohon doa dari teman-teman semua. Semoga pernikahan kami diridhoi ALLAH SWT. Kami menjadi keluarga Sakinah, Mawaddah, Warahmah. Langgeng sampai maut memisahkan dan menjadi pasangan dunia-akhirat. Aamiin Yaa Robbal Alaamiin.....





*Note: Seluruh pakaian gue di acara pernikahan ini muslim dan tetap menutup aurat. Pada saat akad dan resepsi juga gue tetap berhijab, yang hitam terlihat seperti rambut itu sebenarnya adalah kerudung hitam.


Tuesday, February 4, 2014

Persiapan Nikah : Check List



hannonhill.com

Sudah lama ga ditengok eehh pas buka blog, mata liat ke Daisypath ternyata menuju ke pernikahan tinggal 1 minggu dan 3 hari lagi.... #dag_dig_dug_dhuerrr

Yuk ah kita cek lagi vendor-vendor beserta segala kelengkapannya untuk melanjutkan post yang disini :

1. GEDUNG ANEKA TAMBANG (ANTAM) --> LUNAS

Nah, yang bikin sesak nafas dari ANTAM adalah charge-nya. Sekedar mengingatkan dari post sebelumnya bahwa di ANTAM semua wajib rekanan kalau tidak rekanan maka akan kena charge. Untuk urusan ini, pengurus gedung cukup keukeuh alias NO NEGO. Berikut charge yang gue ingat :

a. Dekorasi non rekanan : charge Rp 3.000.000,-

Gue pakai Rahman Dekorasi, yang mana dia rekanan ANTAM. Jadi aman. No charge

b. Dokumentasi non rekanan : charge Rp 1.000.000,- (ingat ini di luar photobooth, kalau pakai photobooth charge ditambah Rp 500.000,-)

Kebetulan gue ada kenalan yang punya usaha fotografi, jadi gue mau pakai dia saja karena setelah di total harga yang dia tawarkan jauh di bawah harga vendor foto rekanan ANTAM. Cuma sebel aja, karena dikit-dikit di-charge....dikit-dikit di-charge. #capeedee

c. Musik non rekanan : charge Rp 500.000,-

Untuk musik, Bokap ada kenalan pemilik sanggar musik tradisional. Tapi ya balik lagi, masalahnya dia bukan rekanan ANTAM. It means gue harus kudu musti bayar charge lagi. Sudah coba tanya kalau musik tradisional rekanan ANTAM harganya berapa dan diinfokan kalau harganya start from Rp 5.000.000,- Dengar harga segitu, gue langsung putuskan bahwa resepsi nanti ga usah pakai musik live. Cukup pakai CD satu album Gending Jawa buat mengiringi selama acara. Toh, sama aja. Judulnya ada musiknya. Pengiritan, cooyyy!! Hahaha..... ('_')9

d. Catering non rekanan : ini juga ada charge-nya, tapi gue lupa berapa % dari total harga Catering hehee...

Kalau catering sih aman lah. Gue pakai Alfabet Catering yang juga rekanan ANTAM. No charge

*Catatan: harga masih pakai acuan tahun 2012, karena gue sudah booked gedung setahun sebelumnya. Harga sekarang (katanya) sudah naik, supaya lebih pasti silakan hubungi CP yang ada disini)

2. SANGGAR LIZA --> LUNAS

Sabtu lalu terakhir kesana, sekaligus mereview lagi apa-apa saja yang dibutuhkan. Segala prosesi mulai dari siraman, akad nikah sampai resepsi sudah selesai di list satu per satu apa saja yang dibutuhkan. Beruntung banget gue karena akad nikah bisa dirias oleh Mba Fitri Liza dan resepsi bisa dirias langsung oleh Ibu Liza. Itu aja booking sudah sejak setahun sebelumnya lho. InsyaAllah semua sudah beres.

3. ALFABET CATERING --> LUNAS

Mulai dari awal sampai akhir gue (lebih tepatnya Nyokap) melunasi pembayaran Alfabet Catering, kami selalu dilayani dengan baik. Permintaan apapun direspon dengan cepat. Disana gue dilayani oleh Mba Darmi, orangnya baik banget. Banyak kasih masukan ke kami, terutama soal kecukupan porsi makanan. Seperti yang kita tau, namanya resepsi pernikahan hal yang paling utama dan jadi bahan omongan orang ya pasti makanannya. Makanya kami ga mau sampai makanan kurang. Alhamdulillah, Mba Darmi ini helpful banget. Overall, memuaskan.

Kalau soal rasa makanan ga usah dibahas lagi, sudah tau lah kalau Alfabet Catering rasa makanannya juara. Untuk dekorasi catering, gue pilih merah-gold sesuai tema resepsi. Tinggal tunggu nanti performance Alfabet Catering di resepsi, semoga memuaskan seperti yang sudah-sudah. Satu yang pasti, budget catering adalah budget terbesar dalam resepsi pernikahan.. #lapkeringet

4. ADILLA CATERING --> LUNAS

Adilla Catering ini gue pakai untuk makanan di rumah. Saat pengajian, midodareni dan akad. Adilla Catering rasanya enak dan harganya murejeneee bingiitttss... Sebagai gambaran, harga mereka separuh dari harga catering yang sudah top... Hihihihii...

Sayangnya, Adilla Catering sekarang sudah tidak rekanan dengan gedung mana pun. Bukan karena mereka ga laku, tapi karena mereka ga tahan dengan charge gedung yang terlalu besar. Mereka sekarang hanya melayani pesanan untuk acara di rumah, kantor, arisan dan sejenisnya. Tapi soal rasa, gue jamin mereka ga kalah kualitas kok dibandingkan catering-catering besar dan terkenal. Harganya apalagi, benar-benar ga menguras kantong.

5. RAHMAN DEKORASI --> LUNAS

Alhamdulillah, dekorasi juga sudah dilunasi. Janjian ketemu dengan Mas Rahman lagi minggu ini, untuk liat lokasi rumah gue beserta kamar pengantin. Herannya, Mas Rahman ini gue liat ga pernah mencatat apapun. Selama ini sih kalau ngobrol selalu nyambung dan dia selalu ingat sih apa yang gue minta. Yah, mudah-mudahan pas hari-H nanti ga ada yang missed deh. Aamiin. #sportjantung

6. M-TOSS PHOTOGRAPHY--> DP

Seperti yang gue bilang di atas, kalau vendor fotografi ini adalah kenalan. Jadi gue dapat harga pertemanan, yeaayy!! *tabur confetti*

Layaknya teman, Mas Marki, pemilik M-Toss, ga mau dibayar. Dia beralasan: "Lah, kerja aja belum kok udah dibayar. DP aja gapapa, nanti bayar-bayar lagi kalau semua sudah selesai acaranya" Aahh, dirimu sungguh sangat pengertian sekali Mas Marki. GBU :)

7. NAHL PRINTING --> LUNAS

Di post sebelumnya sudah pernah gue ceritakan tentang Nahl Printing ini. Gue dapat harga super duper murah dari Pak Zaenal, pemilik Nahl Printing. Asli deh orangnya ngocol, enak diajak ngobrol, negotiable banget lah. Undangan, Souvenir dan Buku Pengajian gue pesan disini. Gue sudah keliling Pasar Tebet yang katanya "surga" buat cetak undangan tapi tetap harganya ga bisa mengalahkan Nahl Printing. Tapi memang harus jauh-jauh hari kalau pesan disini, jaga-jaga kalau banyak revisi. Soalnya Pak Zaenal selalu nolak kalau gue mau ke percetakannya dengan alasan jauh dari rumah. Jadi kami selalu berkomunikasi via email, BBM, Whatsapp dan saking banyaknya, saking seringnya revisi kami malah jadi bingung dan puyeng sendiri. Wakakakaa....

Tapi alhamdulillah, buat gue yang bawel ini, secara keseluruhan, gue puas sama hasil kerja Nahl Printing. Pak Zaenal justru ga masalah kalau gue bawel soalnya dia sendiri juga suka pelupa. Sudah dibawelin aja masih suka lupa, gimana kalau gue pendiam ya? :))

8. FINE SOUVENIR --> LUNAS

Nama FINE Souvenir kayaknya belum pernah gue singgung sebelumnya. Gue pesan souvenir untuk akad nikah disini. Kalau menurut gue, souvenir yang dijual disini tergolong premium. Beda sama yang dijual di Mangga Dua atau Pasar Mester.. #yaiyalaahhh #menurutngana :D

Berhubung akad nikah, hanya dikhususkan untuk keluarga dan teman dekat saja, souvenir yang gue pesan disini ga banyak, hanya 100 pcs saja dan itu pun sudah cukup bikin dompet tipis.. :'(

Sampai gue tulis blog ini sih souvenir belum selesai. FINE Souvenir beralasan bahwa prosedur mereka, souvenir memang baru akan selesai satu minggu sebelum acara. Huufttt, mepet banget ga sih.... Tapi mereka bilang begitu ya diriku ini bisa apa... #mewek

9. BAJU AKAD NIKAH --> LUNAS

Ini pentiiinggg, tapi juga ga pernah gue tulis disini yak wekekekkee... Jadi ceritanya, sebenarnya baju akad nikah bisa sewa di Sanggar LIZA, tapi range harganya mulai dari Rp 3.500.000,- dan jadi milik sanggar. Gue pengennya punya kenang-kenangan. Alhasil, gue jahit kebaya sendiri di penjahit langganan dengan bahan beli di Mayestik. Hasil sangat memuaskan dan harganya pasti jauh lebih murah dong dibandingkan harga sewa. Sudah lebih murah, jadi milik sendiri pula. Assoyy... ƪ(•˘⌣˘)┐┌(˘⌣˘•)ʃ

Buat CaMi, beskap juga jahitin sendiri. Karena, adat Jawa maka kami jahit beskap di Busana Jawi Suratman di daerah Pengadegan Jakarta Selatan. Beskapnya pun hasilnya sangat memuaskan.. #sujudsyukur

10. LAIN-LAIN

Untuk perintilan yang lain, juga sudah beres. Seserahan sudah ada 7 keranjang. Rencananya CaMi akan bawa 9 seserahan. Dua lagi, buah dan kue, akan dibeli sebelum hari-H. Sudah sih kayaknya, itu saja.

-------------------------------------------------------------------

Sekian dulu deh buat kali ini. Alhamdulillah, 90% semua sudah siap. 

Mohon doanya yaaa teman-teman blogger. Semoga semuanya dilancarkan dan dimudahkan. Paling penting diridhoi ALLAH SWT. Aamiin :)