|
Bola Dufan |
Setelah lebih dari enam tahun saya nggak ke Dufan, Minggu 4 Maret 2012 saya pergi kesana berdua adik saya, Tegar. Itu juga karena saya dapat rejeki nomplok dari teman kantor yang baik hati dan tidak sombong (yaiyalah, udah dikasih gratisan
mosok mau bilang dia jahat, haha), berupa tiket promo Dufan
Buy 1 Get 1 Free dari Alfamart. Jadi ceritanya setiap pembelian produk Coca-cola (Fanta, Sprite, Minute Maid) senilai 15 ribu rupiah, akan mendapatkan tiket promo tersebut. Struk pembelian harus disertakan ketika kita mau membeli tiket. Teman saya itu punya 3 tiket yang tadinya akan digunakan bersama keluarganya, tapi karena satu dan lain hal terpaksa batal. Daripada tiketnya mubazir, diberikan lah tiket itu ke saya cuma-cuma. Alhamdulillah... *joget hula-hula*
|
Tiket Promo |
Jam 10 pagi, saya dan Tegar berangkat dari rumah. Seingat saya Dufan baru buka loket jam 11 siang. Benar saja, sampai disana jam setengah 11 dan di depan loket udah antreeee bangeettt!! Saya memilih antrean yang kelihatannya agak pendek, meskipun sebenarnya sama aja sih. Tetap lama :(
Tepat jam 11 terdengar suara petugas loket lewat TOA, memberitahukan bahwa loket telah dibuka. Harga tiket Dufan untuk weekend adalah 220 ribu rupiah, sedangkan weekdays 190 ribu rupiah. Rupanya kenaikan harga ini baru diberlakukan per 1 Maret 2012, jadi nggak heran kalau di belakang saya ada yang menggerutu "Makin mahal aja harga tiketnya, bulan lalu gua kesini belum naik."
Sambil mengantre, saya lihat kanan kiri, alamak ternyata sebagian besar pengunjung menggunakan tiket promo dari Alfamart. Pantas jadi ramai banget kayak gini, pffftttt.... Orang Indonesia tuh memang suka banget kalau ada gratisan ya (termasuk saya :D )
|
Cap Tangan |
Setelah tiket di tangan dan cukup membayar 110 ribu rupiah per orang (
thank you Alfamart), saya dan Tegar langsung menuju ke pintu masuk untuk di cap tangan. Kami sempat berfoto di Bola Dufan dekat pintu masuk. Ini bola mungkin maksudnya mau meniru Universal Studios Singapore kali ya? Oiya, kami juga mendapatkan
compliment tiket untuk menyaksikan pertunjukkan laser baru di Ancol yang ada di Eco Park. Nama pertunjukkannya Fantastique. Hmmm, menyenangkan juga ya. Udah bayar cuma setengah harga, masih dapat
compliment pulak! ;p
Melewati pintu masuk dan tangan sudah di cap, kami langsung disambut badut-badut lucu. Tegar terlihat excited karena ini memang kunjungan pertamanya ke Dufan setelah dia cukup besar. Dulu memang dia pernah kesini, tapi masih kecil dan ketika saya tanya dia udah nggak ingat :( Tegar pun berfoto-foto dengan badut. Sayangnya, saya mencari-cari badut bekantan yang menjadi maskot Dufan tapi nggak ketemu. Padahal kan itu ciri khas-nya Dufan. *kecewa*
|
Foto bersama badut |
Puas berfoto, kami menuju ke wahana pertama di dekat pintu masuk Turangga-rangga alias kuda-kudaan komidi putar. Biar udah
tua begini, saya masih suka lho sama permainan ini.
Turun dari Turangga-rangga, kami berbelok ke kanan menuju Bianglala dan Kora-kora. Omaygot, antrenya malesin banget deh. Ya udah, saya pikir nanti aja lah sore-sorean naiknya. Kami pun menuju ke wahana Happy Feet 3D. Disini antrenya lumayan, nggak terlalu lama. Wahana ini menyajikan film Happy Feet, dalam teknologi 3D. Jadi kursinya goyang-goyang mengikuti jalan cerita. Cukup seru lah, terutama buat Tegar yang belum pernah. Dia kagum banget naik "kursi goyang" heboh begitu.
Berikutnya, kami ke Wahana Halilintar. Ini pengalaman pertama Tegar naik permainan yang "ekstrem". Mulai dari antre aja jantungnya udah deg-degan. Sambil terus bertanya, "Ini nggak apa-apa kan I? Ini aman kan I? Pas kebalik gitu nggak bakal jatuh kan I?" Rupanya dia takut jatuh karena track Halilintar kan ada yang berputar 180 derajat, hihihihiii.... Tapi ternyata turun dari Halilintar Tegar malah
happy, dia bilang "Seru banget ya I permainannya" :)
|
Halilintar |
Halilintar ini ternyata membuat perut kami lapar (padahal memang belum makan dari pagi) dan kami memutuskan untuk makan dulu. Apalagi sudah jam 1, takut Tegar sakit juga kalau telat makan. Kami menuju ke McDonalds untuk makan siang. Tapi sebelum ke McD kami "mampir" ke wahana Burung Tempur. Wahana ini agak-agak gaje alias nggak jelas sih, hahaa... Di McD saya memesan PaNas (Paket Nasi). makan berdua habis 54 ribu, lumayan. Lumayan mahal maksudnya... *emang dasar pelit*
|
Burung Tempur dan Turangga-rangga |
Berhubung kami kekenyangan dan kayaknya belum bisa mencoba wahana-wahana ekstrem karena takut muntah, akhirnya kami menuju ke Istana Boneka. Kan sambil naik perahu, santai, lihat-lihat boneka, sekaligus menunggu makanan yang di perut turun dulu. Mantap lah. Kebetulan antrean juga wajar dan nggak parah-parah amat.
Istana Boneka ternyata nggak berubah, masih sama seperti dulu. Lagunya pun masih terngiang-ngiang di telinga nih :
Masuk di Dunia Fantasi
Dunia ajaib yang mempesona
Dunia sensasi penuh atraksi
Rekreasi untuk keluarga
Marilah kita pergi sekeluarga
Untuk dapat puas bahagia
Dalam dunia yang mempesona
Dunia Fantasi kita
Marilah nyanyi dan tertawa gembira
Dalam dunia penuh impian
Khayalan membawa harapan
Dunia Fantasi kita
Ke Dunia Fantasi kita
Hmmm, pasti temans juga akrab ya sama lagu ini. Apa jangan-jangan udah pada ikut nyanyi? Hahaayy ;p
|
Istana Boneka |
Keluar dari Istana Boneka sambil terkantuk-kantuk, kami lanjut ke Kawasan Amerika mau naik Niagara. Tapi sebelum antre Niagara, saya mampir dulu ke Rumah Miring. Disini lagi-lagi Tegar kagum, "Ini rumahnya beneran miring ya, I. Kok bisa ya?" Dari yang tadinya dia takut mau masuk ke dalam rumah, sampai akhirnya dia ajak saya masuk sekali lagi. Jadi dua kali deh kami masuk ke Rumah Miring.
Setelah Tegar puas di Rumah Miring, kami menuju ke Niagara dan antre dengan sabarnya. Total kami antre disini sekitar 45 menit. Huaaaaaa, varises.... o__O
|
Biar antre, teteuup narsis ;p |
Dari Niagara kami kembali menuju ke Bianglala dan Kora-kora. Mana turun hujan, meskipun cuma gerimis sih. Untungnya Tegar dibawain topi sama Nyokap, minimal kepalanya nggak kehujanan. Soalnya hujan gerimis gitu kan suka bikin pusing.
Ternyata sampai di Bianglala ada tulisan : Tidak beroperasi karena cuaca buruk. Yah, penonton kecewa. (sebenarnya senang sih, soalnya saya takut ketinggian.. Hehee). Mau naik Kora-kora antreannya juga masih panjang banget. Ya udah lah, kami akhirnya memutuskan naik Arung Jeram. Padahal niatnya mau naik Arung Jeram terakhir aja pas kita mau pulang. Soalnya pasti kita bakal basah kuyup dan ganti baju, kalau tinggal pulang kan saya nggak perlu bawa-bawa baju basah nan berat di dalam tas. Tapi apa mau dikata, takdir berkata lain (*lebay*), kami pun antre untuk naik Arung Jeram.
Antrean disini juga sama nggak manusiawinya, ada kali tuh kami sejam berdiri di antrean tanpa ada kepastian.. Tsaahhh ;p Sambil antre saya melihat banyak banget sampah-sampah berserakan. Padahal udah disediakan tempat sampat lho. Ada dua jenis pula, ada sampah organik dan non-organik. Tapi nggak tau kenapa orang-orang ini pada lebih senang buang sampah sembarangan. *tepok jidat* *prihatin*
|
Ada tempat sampah, tapiii... :( |
Sampai di ujung antrean, saya agak terhibur. Ternyata Mas-mas Dufan di wahana ini ganteng-ganteng. Tadinya udah nafsu tuh mau foto bareng, tapi tiba-tiba langsung inget umur. Batal deh, hahahahaa....
Sebelum naik ke perahu (atau apa lah itu namanya), saya udah
mewanti-wanti Tegar supaya dia duduk berseberangan dengan saya. Alasan utamanya ya supaya saya gampang foto-foto dia. Baru duduk dan mulai perjalanan Arung Jeram, Tegar udah basah kuyup keguyur air. Tapi dia malah kelihatan bahagia banget. Sedangkan saya, kali ini cukup beruntung dengan turun dari perahu dalam keadaan kering. Cuma ujung celana aja yang basah. Untungnya kami udah pengalaman soal yang satu ini, jadi udah siapin baju ganti.
Dari ruang ganti, kami balik lagi ke Kora-kora. Entah kenapa kalau ke Dufan belum naik Kora-kora kayaknya nggak
afdhol. Eh ternyata, lumayan lho udah nggak antre lagi. Mungkin karena saat itu udah lewat Magrib kali ya. Jadi pengunjung udah banyak yang pulang, terutama yang rombongan pakai bus atau dari luar daerah, mereka nggak sampai malam disini.
|
Bassaahhh!! |
Naik Kora-kora ternyata masih sama rasanya. Nyawa serasa melayang dan kepingin pipis, seerrr...seerrr...gimanaaa gitu... Bwahahahaa... Sebenarnya mau naik sekali lagi sih, soalnya berasa belum puas. Tapi Tegar menolak, capek katanya.
Yo wis, kami memutuskan untuk pulang. Tapi baru beberapa langkah meninggalkan Kora-kora, Tegar melihat
foodstall jualan bakso. Kejadian selanjutnya udah bisa ditebak lah, apalagi kalau bukan dia minta makan. Kami pesan satu porsi Bakso Urat plus Teh Botol (tapi dalam kotak, nah lho bingung nggak tuh). Harganya 21 ribu rupiah. Huwaaaaa, agak nyesek ya bayar Bakso seharga segitu. Mendingan makan
Bakso Pak Maryono kemana-mana deh... *nangis*
|
Makan Bakso (mahal) |
Ajaib! Habis makan Tegar nggak jadi capek lho, dia malah mengajak saya naik Alap-alap. Buat yang belum tau (atau lupa) Alap-alap itu apa, saya jelasin ya kalau Alap-alap itu semacam mini Halilintar gitu lah. Bentuknya kereta kaki seribu. Track-nya biasa aja nggak se-ekstrem Halilintar. Tapi menyenangkan kok, soalnya naik Alap-alap itu nggak pasti berapa putaran. Tergantung
mood Mas-masnya aja. Kemarin saya kebagian 3 putaran, sebelum saya ada yang 5 putaran, bahkan sampai 8 putaran. Hmm, mungkin ini tergantung amal ibadah juga kali ya? *apa sih*
Nah, setelah dari Alap-alap ini Tegar betulan minta pulang. Udah gitu dia ingat, "Sekarang jam berapa I? Kan kita ada hadiah tiket Fantastique jam 7." Ahahaaa, syukur deh saya diingatkan. Kami pun berjalan keluar Dufan menuju EcoPark Ancol untuk menonton pertunjukkan Fantastique. Kebetulan masih jam setangah 7 malam, jadi kami masih punya waktu setengah jam menuju kesana dan nggak perlu terburu-buru.
|
Kora-kora |
Fantastique
Setelah 10 menit berjalan kaki, kami sampai di EcoPark tempat pertunjukkan Fantastique.
Denger-denger nih, Fantastique ini mirip banget sama pertunjukkan Song of The Sea (SoTS) di Sentosa Island Singapura. Saya juga penasaran sih mau tau apa benar mirip?
Kami antre masuk ke Fantastique, tiket disobek, dan kami dipersilakan memilih tempat duduk sendiri. Hmm, kalau dari
setting panggung (ada pasir-pasirnya) dan
setting tempat duduk penonton, sama kayak SoTS. Tepat pukul 7 malam, pertunjukkan dimulai. Daaaannn, ternyata memang mirip (kalau nggak mau dibilang
nyontek) dengan SoTS. Pertunjukkan air, api, laser, menyanyi
lipsync, menari, kembang api, yah pokoknya sama. Perbedaan sudah pasti terletak di cerita. Fantastique menceritakan tentang Timun Emas, yang mungkin karena sekarang jaman modern, berganti nama menjadi Timi Emi -____-"
|
Panggung Fantastique |
Pertunjukkannya berlangsung selama setengah jam, video pertunjukkan bisa dilihat di akhir
post ini ya :)
Fantastique ditutup dengan sesi foto bersama dengan para penari pendukung acara. Sesi foto-foto ini tidak ada di SoTS, karena selesai pertunjukkan semua
talent SoTS menghilang ke balik panggung.
Tepat jam 8, kami meninggalkan Ancol. Bokap udah telepon Tegar terus menanyakan kami mau pulang jam berapa. Maklum lah, karena kami pergi hari Minggu sedangkan besoknya Tegar harus sekolah. Ah, padahal kan saya juga besoknya harus kerja, tapi kok nggak disuruh-suruh pulang sama Bokap ya? Ahahahaaa....
Perjalanan pulang ke rumah, lancar jaya aman sentosa sejahtera bahagia. Di tol bisa tancap gas, gigi 5 terus. Setengah jam aja udah sampai rumah. Setelah mandi dan makan (lagi), saya langsung masuk kamar. Niatnya sih cuma mau tidur-tiduran aja, tapi saya malah tidur sampai pagi.
Beneran tepar setepar-teparnya. Sebenarnya belum puas sih di Dufan, secara lebih lama antrenya daripada mainnya.
Next time, mau ke Dufan lagi ah. Hayooo, siapa yang mau kasih saya tiket promo lagi??? :)))
Video Pertunjukkan Fantastique