Thursday, October 6, 2011

Day 7: Mari berbelanja di Ladies Market, Mongkok :))


Ladies Market
(www.panoramio.com)

Minggu, 25 September 2011


Khusus hari ini, tujuan kami adalah menghabiskan uang di Ladies Market Mongkok. Di sini tempat dijualnya souvenir khas HK. Seperti gantungan kunci, tempelan kulkas, kaos, yah pokoknya souvenir standart yang biasa kita bawa buat saudara, temen kantor, dll kalau kita pulang jalan-jalan ke luar negeri.

Sebelum berangkat ke Mongkok, kami duduk-duduk sebentar di Victoria Park. Judulnya jadi : Minggu Pagi di Victoria Park :) Benar saja, pagi itu situasi sangat ramai. Mirip pasar. Isinya? Ya TKW asal Indonesia tumplek blek semua jadi satu disana. Ada yang sekedar mengobrol, ada yang arisan, ada yang olah raga, pokoknya ramai. Cuaca pagi ini gerimis lagi, hiikkss... Oiya satu hal yang membuat saya betah berlama-lama di taman ini, sama seperti di tempat publik lainnya di HK, adalah karena ada fasilitas WIFI yang disediakan oleh Pemerintah HK. Mangstaabb, bisa browsing, ngetwit, dll tanpa pulsa... Hehehee...

Gerimis berhenti, kami lanjut perjalanan. Dari St. MTR Causeway Bay, kami turun di St. MTR Admiralty ganti ke Tsuen Wan Line (Jalur Merah) turun di Mongkok. Begitu kami keluar St. MTR Mongkok, hujan deras mengguyur. Huuffttt... Eiya padahal Emy punya jas hujan dan payung loh, tapi ditinggal di hostel. Jadi ya sama juga bohong :'(

Setelah hujan reda, kami mulai berjalan menelusuri Nathan Road yang puaanjaaang.. Kami mencoba mencari sendiri dimana sih letak Ladies Market itu. Berbekal petunjuk yang kami peroleh di St. MTR Mongkok, kami PD aja. Tapiiii, ya gitu deh.. Ladies Market nggak ketemu, hahaaa.. Akhirnya saya mencoba bertanya sama Polisi. Lah, ternyata Ladies Market itu adanya di jalanan tempat saya bertanya, cuma memang belum buka. Padahal kami sampai disana pukul 11.00 lho, ternyata masih kepagian. Menurut info Pak Polisi itu. Ladies Market baru buka pukul 12.00. Pantesan aja di depan saya cuma terhampar terpal, ada barang-barang belum di tata dan ada gerobak-gerobak juga. Ya sudahlah terpaksa kami menunggu. Eh, hujan bukannya berhenti tiba-tiba malah semakin deras, kami menunggu di emperan toko. Duduk ngejogrog aja gitu di pinggir jalan. Cuek...

Tepat pukul 12.00 kami kembali ke lokasi Ladies Market. Yippiiee, sudah banyak lapak yang buka. Serbuuuuuu!!!

Pertama, hunting tas. Nyokapnya Melina nitip tas, jadi saya dan Emy bantu dia cari tas yang kira-kira sesuai dengan keinginan nyokapnya. Yah, kalo saya sih lebih ke bagian nawar soalnya Melina nggak PD gitu kalo disuruh nawar. Tampaknya masih trauma ketika kami pergi ke Pasar PatPong di Thailand, Melina hampir mau ditimpuk pake kalkulator sama penjualnya karena nawarnya sadis... Wakakakakk... #uuppss

Tas buat nyokap Melina, DONE! Lanjut cari Rolex titipan Bokap. Dari Jakarta Bokap udah bilang sama saya mau titip jam Rolex KW di HK, bahkan beliau sampe titip uang. "Makasih ya Pa tidak mengurangi jatah belanjaku", hihihiiii.... Keliling lapak jam tidak ada satu pun yang jual Rolex KW. Adanya Swiss Army, CK, dan merk-merk China. Huuffftt, putus asa nih nyarinya :( Kami pun terus menelusuri Ladies Market dan saya terus berdoa dalam hati supaya dipertemukan sama penjual Rolex KW demi memenuhi permintaan Bokap. Baru aja selesai berdoa, tiba-tiba aja kaki saya berbelok ke sebuah lapak jam tangan. Dengan bahasa Inggris pas-pasan, iseng aja saya nanya "Do you have Rolex? Fake, not original?" Si penjual menjawab: "Me? Don't have. But my friend have it. Follow her". Kami serempak langsung mengucap: Alhamdulillah... :)

Hmm, ternyata membeli Rolex KW seru lho. Jadi mereka tidak ada yang menjual secara terang-terangan di taruh di lapak begitu aja. Si penjual yang mengaku bernama Ho bilang kalau dia takut ditangkap polisi kalau itu Rolex KW dijual di lapaknya di Ladies Market. Setelah ngobrol sebentar, dia bilang harga Rolex KW buat laki-laki adalah 880 HKD. Langsung serta merta tanpa berpikir saya tolak. Ogah banget deh beli dengan harga semahal itu. Saya tawar aja 500 HKD. Ho pun menolak, tapi dia mengajak kami untuk melihat barang dulu kalo ada yang cocok nanti nego harga lagi. Oke, kami pun mengikuti dia.

Olalaaa, kami diajaknya masuk ke sebuah gedung. Tampaknya semacam apartment atau flat gitu deh. Saya ingat namanya Witty Commercial Building, Tung Choi Street. Kami bersama-sama naik lift. Saya, Emy dan Melina saling berpegangan tangan. Kami pasrah aja deh nggak tau mau di bawa kemana. Sampai di atas, setelah kami keluar lift, ternyata kami diajak ke tangga darurat. Nah lho, makin deg-degan lah. Nampaknya Ho bisa membaca kekhawatiran kami, dia cuma berujar "Come with me.. Don't worry" sambil senyum. Di tangga darurat itu lah transaksi kami terjadi. Ho mengeluarkan semacam safe deposit box kecil dan isinyaaa.... ROLEX KW Super seabrek-abrek. Berbagai model. Bingung lah saya memilih. Setelah minta pendapat Emy dan Melina, akhirnya saya menjatuhkan pilihan pada jam Rolex Silver yang kelihatan gagah. Ho pun melakukan nego harga lagi. Saya tetap nawar 500 HKD, nggak dikasih sama dia. Akhirnya dia turunkan harga dan saya pun menaikkan tawaran saya. Kami bersepakat jam tersebut dapat ditebus seharga 650 HKD. Oke, Deal! Saya keluarkan uang dari amplop, kebetulan di dalam amplop itu terdapat uang 1000 HKD titipan Bokap dan cuma selembar-lembarnya. Saya pun dengan tampang memelas "Huufftt, this is my last money". Kelihatannya Ho kasihan melihat saya, dia pun akhirnya memberi diskon lagi. Jadi, jam Rolex itu saya dapatkan seharga 600 HKD. Padahal uang saya yang lain sudah saya pisahkan dan saya taruh di dompet. I'm sorry Ho :D

Mari lanjut berbelanja lagiiii... Berikutnya kami keliling Ladies Market mencari souvenir, dompet buat nyokap saya dan tas buat nyokapnya Emy. Tempelan kulkas 50 HKD 5 biji, Gantungan kunci 50 HKD 24 biji, Kaos 100 HKD 5 potong, Pajangan Tea Set dan Sake Set total 300 HKD, Dompet Genuine Leather 175 HKD, Tas 150 HKD, dan masih banyak lagi belanjaan kami. Paarraahhh!! ^__^

Sadar uang kami habis dan dompet tipis, kami memutuskan pulang dan kembali ke hostel. Lagi-lagi belanjaan yang aujubile banyaknya ini bikin cape bawa, tangan sampe pegal-pegal.

Di Causeway Bay sebelum kami kembali ke hostel kami makan malam dulu di Restoran Sedap Gurih. Perut kenyaaang.... Mari kita pulaaaang.... :D

4 comments:

  1. Loh kok gak ada cerita yang di avenue star? kan habis pulang dari MOng Kok (Ladies market) kita pulang naro belanjaan (dengan makan siang terlewatkan) yang bikin badan gw mulai keok bersin-bersin dan meler.
    Dah gitu habis cuci kaki siapin badan lagi kita melanjutkan menuju Avenue of the star, dengan badan sangat letih dan gw mulai demam & meler plus sangat kelaparan, dah gitu pake hujan segala lagi.... ngantri beli cemilan sotong panggang yg rasanya manis yang bikin perut tetep aja masih merasa lapar, plus berangin super kencang dan pengen nyoba naek kapal, tapi anginnya sangat besar, memutuskan masuk kedalam gedung bukannya hangat malah tambah dingin... Brrrrrr.....
    Habis itu, cerita kita yang pulangnya menghilang. Setelah keluar dari St.Causewaybay... yang tiba-tiba kita menghilang berpencar... padahal suara masih kedengeran beberapa detik yang lalu pas gw ngangkat kepala, kalian menghilang.... hiks..hiks...bgitu jg kalian pas ngeliat kebelakang gw menghilang.... "keselabetan karena semua udah kecapekan kali ya" sampe akhirnya kita semua bisa ketemu di depan warung chandra. Alhamdulillah ya... sesuatu banget...
    Dan akhirnya kita makan malam di sedap gurih dimana warungnya sudah mulai bersih-bersih untuk tutup... tapi rasanya kita pelanggan makan malam setia dengan menu seputar soto & rawon. :D
    Betul tak dengan ceritanya yang kurang pada hari ke 7 ini....

    ReplyDelete
  2. Hahahaa, iya nih kurang ceritanya... Hmmm, nanti dilengkapi deh yaaa... Tks, Mel :)

    ReplyDelete
  3. ahhhhhhh, ayo kita jalan2 lagi teman-teman.
    sama kalian, pasti seru! pasti.
    pasti ceritanya macem2.
    ahahahahaha.
    yuuukkk!

    tertanda,

    Si Kere yang Napsu Jalan-jalan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tapi sayang ya, sekarang udah nggak bisa jalan-jalan bareng kamu lagi :((

      Delete