Wednesday, October 5, 2011

Day 4: Hong Kong, here we come \(^.^)/

Hongkong City View from Sky Terrace


Kamis, 22 September 2011


Pukul 08.00 kami sudah siap meninggalkan Hotel Shen Zhen untuk memulai perjalanan liburan kami di Hong Kong (HK). Setelah tukar sisa uang RMB kami ke HKD, kami segera menuju ke St. Kereta LoWu. Ternyata banyak banget yang mau ke HK, proses di imigrasi pun cukup antri. Pffiuuhh...

Beres dengan urusan cap-cap Paspor, kami menaiki kereta menuju ke St. Kowloon Tong (East Rail Line) pindah jalur merah (Tsuen Wan Line) di Mongkok lalu turun di Admiralty untuk pindah ke jalur biru (Island Line) menuju ke Marlboro Hostel tempat kami menginap di daerah Causeway Bay.



Pas cek Octopus Card ternyata sisa deposit di dalam kartu tinggal 20-an HKD, ongkos ke LoWu PP ternyata cukup mahal ya. PP sekitar 80-an ribu :( Tapi masih cukuplah untuk ongkos jarak dekat jadi kami belum memutuskan untuk top-up Octopus Card. Sampai di Causeway Bay, seperti biasa celingak-celinguk kebingungan harus kemana kami berjalan. Akhirnya berbekal alamat hasil print out yang udah kami bawa dari Jakarta kami menelusuri jalan mengikuti petunjuk. Keluar dari stasiun kami belok ke kanan, lurus dan akhirnya malah bingung nggak nemu alamat yang kami cari hahahaaa....



Di tengah kebingungan kami ternyata kami berada di Sugar Street dan disana ada Restoran Indonesia yaitu Warung Chandra dan Restoran Sedap Gurih. Ada pula Chandra Mart yang menjual produk-produk Indonesia. Mulai dari abon, saos sambel, Indomie, sampe bakwan dan bubur kacang ijo. Hmmm, kayaknya paham banget saya sasaran utamanya. Yup, para TKW Indonesia yang bekerja di HK. Daerah Causeway Bay dikenal sebagai "Daerah TKW" karena disini pula ada Victoria Park yang terkenal itu tempat para TKW Indonesia berkumpul setiap hari Minggu pagi.



Berhubung perut lapar, dari Shen Zhen belum sempat sarapan, kami pun memutuskan mencicipi masakan di Restoran Sedap Gurih. Benar saja, pelayannya, tukang masaknya, kasirnya orang Indonesia. Tapi pemiliknya orang HK dan bisa berbahasa Indonesia. Mungkin karena sering dengar pegawainya ngobrol kali ya, hehee... Harga makanan disini bervariasi dan pastinya sangat mahal kalau di konversi ke rupiah #toweweeew



Saya pesan Soto Ayam, Emy pesan Soto Babat dan Melina pesan Rawon. Masing-masing harganya HKD 39 *nangis darah* Itu makanan paling murah disini, karena makanan lainnya, even itu tempe penyet dihargai 59 HKD. Ckckckckkk... Karena lapar, makan siang cepat kami habiskan. Nah, daripada bingung-bingung tanya sana-sini, kami pun bertanya sama Mba-mba di Resto itu alamat hostel. Mba (yang saya lupa tanya namanya) itu pun ngasih ancer-anc
er alias petunjuk ke arah mana kami harus berjalan. Meskipun sempet bingung sama petunjuknya (teteuupp), kami berhasil menemukan dimana itu Paterson Building tempat hostel kami berada. Paterson Building ini punya pintu kecil banget ketutupan di antara pertokoan Max Mara. Sebelah kiri pintu adalah outlet Stefanel, sebelah kanannya outlet Kipling. Kami kemudian naik ke lantai 2 tempat Marlboro Hostel berada. Oiya, kami menginap disini karena sempet hunting hostel dari Jakarta dan hampir semua fully booked. Kalau pun ada biasanya hanya untuk 1 - 2 hari saja sedangkan kami kan butuh penginapan dari tanggal 22 - 27 September 2011. Ada juga yang bilang go show aja nanti hostel cari pas sampe sana bisa di Mirador Mansion atau Chungking Mansion. Tapi kami nggak yakin bisa, karena pas sampe HK pasti cape males juga kalo masih hunting hostel. Setelah cape nyari-nyari di web akhirnya nemu Marlboro Hostel di Hostelworld.com. Bismillah aja deh :)



Di lantai 2 kami disambut dengan resepsionis muda, dia segera cek reservasi kami. Setelah oke, kami pun diantar ke kamar no 13. Kamarnya cukup lega nggak sesempit yang dibayangkan dan rata-rata hostel di HK seperti yang kami baca di forum maupun blog. Kamar mandi juga bersih. Kamar berjendela dan menghadap ke jalan. Hmmm, cukup nyaman buat kami. Dengan segala kenyamanan itu kami pun akhirnya memutuskan untuk extend menginap disana sampai tanggal 27 September 2011 karena awalnya kami hanya book untuk satu malam. Nah, disini lah masalahnya. Kami bisa extend tapi harus pindah kamar karena kamar yang diberikan ke kami hari ini adalah kamar untuk 4 orang. Sedangkan kami ber-3. Eng..Ing..Eng kami pun dipindahkan ke kamar no 19. Menurut mereka inilah kamar untuk 3 orang. Haduuuhh, sempiittt!!! Akhirnya saya berinisiatif untuk menggeser meja dan dempetin kasur supaya lebih luas dan muat untuk kami bertiga. Huhuhuuuu, kasur yang kami dapat di kamar ini juga keras banget!! Berasa tidur di karung pasir atau sak semen. Untung kasur Emy empuk jadi badan kami di kasur Emy sedangkan kaki di kasur keras itu.



Tiduuurrr yookk tiduurrrr.... Zzzzzzzz.....


0 comments:

Post a Comment