Thursday, April 5, 2012

My Spiritual Journey: Umroh (Part 2) ---> Madinah Al-Munawwarah



Masjid Nabawi (Tampak Depan)
  
JUMAT, 16 MARET 2012

Melanjutkan tulisan saya di Part 1, sekitar jam setengah 5 pagi WSA (Waktu Saudi Arabia) bus kami memasuki Kota Suci Madinah Al-Munawarrah. Menurut itinerary yang diberikan oleh Jaya Megah Tour & Travel, kami akan berada disini selama 3 hari. 

Dinamakan Madinah Al-Munawwarah artinya Kota yang Bercahaya, dulunya kota ini bernama Yatsrib. Rasulullah Muhammad SAW hijrah dari Makkah ke Madinah Al-Munawarrah dan dimakamkan di kota ini. 

Kota Madinah Al-Munawwarah adalah kota suci kedua setelah Makkah Al-Mukarramah. Disini juga ada tanah halal dan tanah haram. Buat yang belum tau, untuk memasuki tanah haram harus beragama Islam. Jadi orang selain Islam diharamkan masuk kesini, sedangkan di tanah halal bebas. Untuk memasuki tanah haram bus kami melewati pos penjagaan dan dilengkapi juga dengan papan petunjuk yang memberitahukan bahwa kami sudah masuk tanah haram.

Muthawif sekaligus guide kami, Ustadz Mahdhan, berusaha membangunkan jama'ah yang masih tertidur. Kami mulai memasuki Tanah Haram dan mulai membaca doa-doa. Oiya, ketika memasuki Kota Madinah Al-Munawwarah di sebelah kiri ada Masjid Bir Ali, disini adalah tempat mengambil Miqat^ setelah pakai Kain Ihram dan mau menuju ke Makkah untuk Umroh.

Al Haram Hotel Madinah
Bus bergerak menuju ke hotel  tempat kami menginap. yaitu Al Haram Hotel (****). Ternyata hotelnya dekat sekali dengan Masjid Nabawi. Alhamdulillah, senangnyaaaa... Jadi saya dan Mama nggak perlu berjalan jauh untuk beribadah di Masjid Nabawi, karena sholat / beribadah disini akan diganjar pahala 1000x lipat bila dibandingkan kita sholat di tempat lain. Subhanallah...

Masjid Nabawi adalah salah satu masjid terpenting yang terdapat di Kota Madinah Al-Munawwarah karena dibangun oleh Rasulullah Muhammad SAW dan menjadi tempat makam beliau dan para sahabatnya. Di pelataran Masjid Nabawi terdapat payung besar. Kalau siang payung ini akan mengembang, tujuannya melindungi jama'ah yang sholat di pelataran Masjid. Sedangkan kalau malam, payung ini akan tertutup lagi. Kereeennnn :)

Kiri : Masjid Nabawi malam hari, payungnya tertutup
Tengah : Masjid Nabawi pagi hari, payungnya setengah terbuka
Kanan : Masjid Nabawi siang hari, payungnya terbuka penuh. Melindungi jama'ah supaya tidak kepanasan



Sampai di hotel kami bergegas menurunkan barang-barang. Berhubung prosesnya agak lama karena banyaknya barang bawaan milik jama'ah dan sekalian juga ada pembagian kamar, saya dan Mama memutuskan untuk segera berangkat ke Masjid Nabawi untuk sholat Subuh. Kebetulan waktu sholat Subuh disini lebih siang dibandingkan di Indonesia, yaitu jam 05.29.

Waktu sholat Subuh yang udah mepet membuat saya dan Mama berjalan terburu-buru. Alhasil, sampai di Masjid Nabawi kami udah nggak kebagian tempat di dalam Masjid, tapi di halaman hiiikkssss... Sholat disini benar-benar berbeda dengan sholat di masjid di Indonesia. Disini semua shaf rapat, nggak ada celah. Pokoknya begitu liat ada ruang sedikit antar jama'ah, udah pasti bakal ada yang mengisi. Coba kalau di Indonesia, disuruh rapatkan shaf aja susahnya minta ampun. Kadang malah tunjuk-tunjukkan dan akhirnya shaf jadi kosong *sigh* *payah*

Iqamat^ pun berkumandang, sholat Subuh segera dimulai. Entah kenapa begitu Takbiratul Ikhram, Allahu Akbar, airmata saya langsung menetes. Ada perasaan hangat di hati saya dan membuat airmata jatuh tak terbendung. Masih amazed bahwa saya diberi Allah SWT kesempatan menginjakkan kaki di tempat suci seperti ini. Merasa malu bahwa Allah SWT begitu sayang sama saya, dan saya begitu lalai dalam beribadah :((

Selesai sholat Subuh, ternyata terdengar ajakan sholat lagi. Saya yang masih belum mengerti tanya sama Mama, ternyata itu adalah panggilan untuk melaksanakan sholat Jenazah. Jadi, setiap selesai sholat wajib (selama ada jenazah) pasti akan disholatkan berjama'ah. Bahagianya jenazah itu, disholatkan di Masjid Nabawi oleh ribuan orang. Semoga dilapangkan kuburnya dan diampuni dosa-dosanya. Amiiin.

Setelah sholat Jenazah, jama'ah mulai bubar meninggalkan Masjid Nabawi. Saya dan Mama juga kembali ke hotel untuk mengambil koper dan pembagian kamar. Muthawwif memberi tahu kami, bahwa untuk jama'ah perempuan setelah sarapan dan sholat Dhuha (jam 9 WSA) kami akan diajak untuk masuk ke Raudhah. Secara bahasa Raudhah berarti kebun atau taman. Sedangkan yang dimaksud Raudhah di sini adalah tempat yang berada di antara mimbar dan makam Rasulullah Muhammad SAW.

عن أبي سعيد الخذري قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم مَا بَيْنَ قَبْرِي وَمِنْبَرِي هَذَا رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجِنَانِ
Dari Abi Sa’id al-Khurdri ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Tempat di antara kubur dan mimbarku ini adalah Raudhah (kebun) di antara beberapa kebun surga”. (Musnad Ahmad bin Hanbal)

"Tempat yang terletak di antara rumahku dengan mimbarku merupakan suatu taman di antara taman-taman surga, sedang mimbarku itu terletak di atas kolamku." (H.R. Bukhari)

Raudhah
Raudhah ini diyakini sebagai tempat yang mustajab untuk memanjatkan doa. Jadi nggak heran untuk bisa masuk kesini (khususnya untuk Wanita) ada jam-jam tertentu dan masuknya pun bergiliran. Beda dengan jama'ah Pria yang bisa bebas keluar masuk Raudhah jam berapa pun. Untuk jama'ah wanita, Raudhah dibuka pukul 9-11 siang, antara waktu Dzuhur dengan Ashar, dan jam 9-11 malam.

Jama'ah dari Indonesia bergabung dengan jama'ah dari Brunei Darussalam, Malaysia, dan bangsa Melayu lainnya. Kami dikelompokkan tersendiri, terpisah dengan jamaah dari negara-negara Timur Tengah dan Turki. Kenapa dipisahkan? Karena badan jama'ah Timur Tengah dan Turki itu gendut-gendut tinggi besar. Nah, kalau kita orang Melayu digabung sama mereka untuk masuk ke Raudhah, bisa-bisa kita kegencet-gencet dan udah nggak bisa masuke Raudhah dengan selamat, hahahaa....

Kami menunggu sekitar satu setengah jam untuk bisa masuk ke Raudhah. Bagaimana cara mengetahui kalau kita sudah ada di Raudhah? Perhatikan karpetnya. Seluruh karpet di Masjid Nabawi berwarna merah, khusus untuk di Raudhah karpetnya berwarna hijau. Jadi begitu kita lihat ke bawah dan sudah menginjak karpet hijau langsung saja sholat disitu. Berdoa kepada Allah SWT. Terkadang jama'ah sering berdesak-desakan dan fokus ingin sholat di shaf paling depan padahal sebenarnya kaki mereka sudah menginjak karpet hijau. Orang-orang yang model begini nih yang bikin riweuh, hihihiiii.....

Begitu penuhnya jama'ah wanita yang mau masuk Raudhah, asykar sering berteriak-teriak bahkan cenderung putus asa. "Ibuuu..ibuuu..sabar Ibuuu. Antri Ibuuu, duduk dulu Ibuuu duduuukk. Astaghfirullahaladzim Ibuuu.." Askar itu asli orang Arab tapi mungkin saking banyaknya jama'ah dari Indonesia (Melayu), mereka pun jadi fasih berbahasa Indonesia (Melayu). Hihihiihiiii..... Mantap!!

Puas berdoa minta jodoh dan menangis di Raudhah karena teringat dosa-dosa saya yang seabrek-abrek, saya dan Mama kembali ke hotel istirahat sebentar sebelum masuk waktu Sholat Jumat. Di Masjid Nabawi jama'ah perempuan juga ikut sholat Jumat. Beda dengan di Indonesia, dimana yang sholat Jumat hanya kaum lelaki. Selesai Sholat Jumat, kami kembali ke hotel untuk makan siang. Kemudian ke Masjid Nabawi lagi untuk Sholat Ashar. Sambil menunggu waktu Maghrib kami jalan-jalan ke pertokoan sekitar Masjid Nabawi. Setengah jam sebelum Adzan Maghrib berkumandang kami sudah kembali masuk ke Masjid Nabawi. Soalnya kalau terlalu mepet sama adzan sudah pasti kami nggak kebagian tempat di dalam Masjid. Rugi dong, jadi lebih baik datang lebih awal menunggu di dalam Masjid sambil beribadah, misalnya membaca Al Quran atau berdzikir.

Kamar hotel, diisi 3 orang
Selepas sholat Maghrib, kami nggak kemana-mana. Berdiam di dalam Masjid saja, karena waktu Maghrib ke Isya kan dekat jadi kalau mau jalan-jalan atau balik ke hotel dulu nantinya malah jadi terburu-buru. Selesai sholat Isya, barulah kami kembali ke hotel untuk beristirahat.

Malamnya, Mama kepingin balik lagi ke Raudhah. Jujur saya sebenarnya capek banget apalagi pilek saya makin parah jadi badan makin nggak enak. Tapi nggak mungkin juga saya tega membiarkan Mama keluar malam-malam dan saya berpikir udah sampai disini nggak ada salahnya juga memperbanyak ibadah. Akhirnya, kami berangkat lagi ke Masjid Nabawi.

Seperti yang saya sebutkan di atas, pada malam hari Raudhah dibuka mulai pukul 9-11 malam. Karena kami nggak ikut rombongan Jaya Megah, jadi kami langsung nyelonong aja masuk Raudhah soalnya dari luar kelihatan tidak terlalu ramai. MasyaAllah, ternyata di dekat pintu Raudhah ya tetap aja penuh, antri dan bergiliran. Persis seperti tadi pagi. Kami baru bisa masuk ke dalam Raudhah hampir jam 11 malam!! Pffiuuhh...

Kecapekan, kami sampai hotel langsung minum Tolak Angin (makluuum, kami kan orang pintar heheee), gosok-gosok Counterpain, dan tidooorrr... (x___x)

# Penting harus diingat, untuk masuk Masjid Nabawi, barang bawaan (tas) kita akan diperiksa oleh Asykar. Dilarang keras membawa kamera, HP berkamera, dan alat perekam sejenis ke dalam Masjid Nabawi. Tapi untunglah otak kriminal saya masih bisa diajak berpikir, itu HP saya yang berkamera saya simpan di kaus kaki. Alhamdulillah, AMAN!! Hahahaaaa......


SABTU, 17 MARET 2012

Hari kedua ini sama dengan Jumat kemarin, full ibadah. Bedanya, setelah sholat Subuh, dan sarapan jama'ah Jaya Megah akan diajak City Tour keliling Kota Madinah Al-Munawarrah. Berikut ini adalah tempat-tempat yang kami kunjungi:

1. Masjid Quba 

 Masjid Quba merupakan masjid pertama kali yang dibangun Nabi Muhammad SAW di Kota Madinah. Masjid ini dibangun pada tahun 1 Hijriyah atau 622 hijriyah oleh Rasulullah dan para sahabat saat hijrah dari Makkah ke Madinah Al-Munawwarah.

Dalam Hadits Tarmizi diriwayatkan, jika kita sholat dua rakaat di Masjid Quba ini, maka kita akan mendapatkan pahala seperti satu kali Umroh.

Masuk ke Masjid Quba butuh perjuangan tersendiri, karena penuh banget dan berdesak-desakkan :(


2. Jabal Uhud

Jabal artinya Bukit. Jabal Uhud adalah tempat terjadinya pertempuran yang antara kaum muslimin sebanyak 700 orang melawan kaum Kafir Quraisy sebanyak 3000 orang, pada tahun 625 Masehi. Dalam pertempuran itu tentara Islam dipimpin langsung oleh Rasulullah Muhammad SAW.

Jabal Uhud, dikatakan oleh Rasulullah Muhammad SAW, sebagai salah satu bukit yang ada di surga. Sehingga jika kita melihatnya sekarang, InsyaAllah kita akan melihatnya lagi di surga kelak.

Sayangnya, bus kami tidak berhenti di Jabal Uhud ini. Melainkan terus melanjutkan perjalanan ke Pasar Kurma.

3. Pasar Kurma

 Seperti namanya, sudah pasti tempat ini menjual berbagai jenis kurma. Dari kurma yang murah sampai yang mahal. Kurma yang harganya paling mahal adalah Kurma Ajwa atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kurma Nabi. 5kg Kurma Nabi dihargai 750 Riyal (1 Riyal = Rp 2.500,-). Oiya, Kurma Nabi ini juga berkhasiat terhadap kesuburan lho. Jadi, buat yang belum memiliki keturunan bisa mencoba mengkonsumsi Kurma jenis ini. Wallahualam... :)


Puas memborong kurma, jama'ah naik ke bus untuk segera kembali ke hotel. Jam sudah menunjukkan angka 11, kami harus cepat agar tidak tertinggal sholat Dzuhur berjamaah di Masjid Nabawi.

Kegiatan hari itu sama seperti hari pertama, dihabiskan dengan beribadah di Masjid Nabawi. Kami baru kembali ke hotel selepas Isya. Berhubung lapar dan bosan sama makanan hotel, saya mengajak Mama beli KFC. Hahahaa, nggak banget ya jauh-jauh sampai ke Arab eehhh makannya KFC juga. *self_toyor*

KFC Madinah

 # Catatan: Kalau kita makan Fast Food di Saudi (seperti KFC, Burger King, dkk) antreannya dipisah antara laki-laki dan perempuan lho. Dijamin kita nggak akan senggolan dengan lawan jenis, bukan mahram, hahahaa...


Pembedaan Antrean

MINGGU, 18 MARET 2012

Sekarang adalah hari ketiga kami di Madinah Al-Munawwarah yang berarti hari terakhir kami di Kota kecintaan Rasulullah Muhammad SAW ini. Sholat Subuh, Dhuha dan Dzuhur kami lakukan berjama'ah di Masjid Nabawi. Kemudian kami kembali ke hotel untuk makan siang, lalu check out untuk melanjutkan perjalanan kami menuju Kota Suci Makkah.

Selamat berpisah Kota Suci Madinah Al-Munawwarah tercinta. Semoga ini adalah perjumpaan pertama dan bukan yang terakhir. Saya berharap bisa kembali lagi kesini, secepatnya. Amiiin Allahuma Amiin :)


> Keterangan :

^ Miqat : batas bagi dimulainya ibadah haji/umroh (batas-batas yang telah ditetapkan). Apabila melintasi miqat,  seseorang yang ingin mengerjakan haji perlu mengenakan kain ihram dan membaca niat.
^ Iqamat : tanda bahwa shalat akan segera ditunaikan.


Bersambung.......

 

0 comments:

Post a Comment