Persahabatan Bagai Kedondong.. #eh :D

Sebuah Tulisan Untuk Sahabatku,
Emy Agustia Damuris ^_^

Suatu hari di tahun 2001, saya diterima di Jurusan Komunikasi FISIP UI. Jujur saya sih sebenernya lebih berharap kuliah di Psikologi. Tapi anehnya pas UMPTN jurusan Psikologi nggak saya tulis, saya malah memilih Komunikasi dan Sastra Cina. Kenapa? Karena pas saya di bimbingan belajar dinyatakan bahwa passing grade saya gak mampu lulus jurusan Psikologi. Ah, payah deh terlalu percaya sama bimbingan belajar. Padahal hidup kan juga ada yang namanya faktor keberuntungan ;p

Okelah, lupakan segala penyesalan saya di atas.

Awal-awal masa perkuliahan adalah masa-masa sulit buat saya. Tapi perlahan-lahan saya bangkit. Salah satu orang yang paling berjasa dalam kehidupan perkuliahan saya adalah EMY AGUSTIA DAMURIS. Yah, tadinya saya males sih nyebut namanya. Takut orangnya GR, hahahaaaa.....

Nggak tau kenapa atau bagaimana awalnya, tau-tau saya udah deket sama Emy dan merasa "klik" (*ppfftt, kayak pacaran aja*). Mulailah kami ambil mata kuliah yang sama, kerjain tugas bareng, saling support dan menyemangati, yang paling penting sih pasti makan Soto Babat di Takor sama-sama... *ngakak*

Pokoknya kami selalu usahain kuliah barengan, jadi kalau ada jam kosong juga sama-sama, terus pulangnya pun bareng :)) Oiya, ada cerita lucu nih soal pulang barengan. Jadi di pertengahan masa kuliah, saya memutuskan naik motor aja dari rumah ke kampus. Alasan utamanya ya biar lebih cepat sampai kampus dan lebih murah juga ongkosnya. Saya yang tomboy ini pakai helm full face, pake jeans, naik motor, gagah deh kelihatannya. Nah, Emy sering pulang bareng boncengan motor sama saya. Besoknya pas di kampus sampai ada yang bilang ke dia, "Wah, Emy sekarang udah punya pacar ya. Kemarin pulangnya boncengan naik motor". Bwaahahahahahaaa.... *ketawa guling-guling*

Senyum Pepsodent :D

Itu hanya sedikit cerita mengenai "kegilaan" saya bersama Emy. Masih banyak lagi sih yang lain yang nggak bakalan cukup diceritakan disini. Hmm, misalnya, kami jarang dengerin kalau dosen ngomong. Apalagi kalau dosennya aneh dan membosankan. Salah satu korban kami adalah Dosen Pengantar Ilmu Ekonomi. Saking anehnya tu dosen, saya sama Emy sampe punya notes kecil yang isinya yaaa gituuu deehh... :D

Dari semua "kegilaan" itu, ada hal yang paling mengharukan saat kami saling support supaya bisa lulus dengan IPK >3,0. Soalnya kami sadar betul, untuk bersaing mencari pekerjaan di luar sana banyak orang yang jauh lebih pintar dari kami. Jadi kalau mau memenangkan persaingan dan gampang cari kerja ya IPK-nya harus bagus. Jadilah kami kerja keras, ambil semester pendek termasuk "cuci" nilai juga. Ketika sidang skripsi, Emy menunggu saya selesai sidang, sementara di luar ruangan Ibu dan adik saya juga menunggu dengan deg-degan. Akhirnyaaa..... Horeeee, gw dinyatakan lulus! *sujud syukur*

Alhamdulillah... Saya dan Emy sampai detik ini kami masih keep in touch, jalan bareng, traveling bareng, bahkan JOMBLO BARENG!! Hahahahaaa....

Terima kasih Tuhan telah mempertemukan kami. Semua yang pernah kami lalui bersama, sekarang sering kami jadikan bahan tertawaan. Betapa "ancur" kami dulu. Segalanya akan menjadi kenangan dan akan selalu tersimpan. Di sini.. Di hati kami... :))

*ambil sapu tangan* *lap airmata bercucuran* ;p

"A best friend shares the good times and help you out by listening during the bad times"

(anonymous)