Menatap Masa Depan.. *tsaahh |
Kali ini saya ingin berbagi cerita jalan-jalan saya ke Thousand Islands a.k.a Kepulauan Seribu :)) Karena saya baru mulai aktif nge-blog lagi, jadi kepikiran untuk cerita perjalanan saya disini.
Jumat, 1 Januari 2010
Saya, Nyoman dan Melina berangkat jam setengah 6 pagi menuju ke Muara Angke tempat kapal yang akan membawa kami ke Pulau Seribu. Kami harus berangkat pagi buta karena kapal menuju ke Kep. Seribu (menurut informasi yang kami peroleh hasil googling) hanya ada satu kali berangkat pukul 7 pagi. Daripada terlambat dan ketinggalan kapal maka lebih baik kami berangkat lebih awal.
Kebetulan kedua orang tua saya sedang pergi keluar kota. Jadi sejak Kamis malam saya sudah menginap di rumah Nyoman. Sedangkan, Melina janji akan bertemu kami di dekat pintu tol Taman Mini. Perjalanan kami ke Kep. Seribu kali ini jujur saja tanpa perencanaan yang matang. Tiba-tiba kepikiran mau jalan-jalan dan kami juga belum pernah kesana. Jadilah kami berangkat.
Perjalanan menuju ke Pelabuhan Muara Angke berjalan lancar. Beruntung ayah Nyoman bersedia mengantar kami sampai ke Mal Ciputra. Lumayan kan daripada naik taksi. Dari depan Mal Ciputra kami menyeberang jalan dan mencari angkot merah bernomor B 01 jurusan Grogol-Muara Angke. Beruntung bersamaan dengan kami menuju angkot, ada sekelompok anak muda juga yang mau naik angkot yang sama. Langsung penuh deh angkotnya, nggak ngetem lagi. Seingat saya masing-masing membayar 5 ribu rupiah.
Senyum Nyoman sebelum Jackpot :D |
Sampai di Pelabuhan ternyata suasana sangat ramai, kapal yang akan membawa kami ke Kep. Seribu hampir terisi penuh muatan. Kapal-kapal ini ternyata ada berbagai jurusan. Contohnya seperti ke Pulau Kelapa, Pulau Tidung dan Pulau Pramuka. Kami memilih tujuan yang terakhir, yaitu ke Pulau Pramuka. Disana ada kenek, seperti di terminal gitu yang manggil-manggil calon penumpang. Kami naik kapal jurusan Pulau Pramuka dan (apesnya) kebagian duduk di kapal bagian bawah karena bagian atas kapal sudah penuh. Kami pun pasrah berdampingan dengan barang-barang. Ada motor, beras, minyak, ya pokoknya macam-macam lah. Untuk "kenyamanan" ini kami cukup membayar 35 ribu rupiah ;p
Tepat pukul 7 pagi kapal berangkat. Jangan dibayangkan perjalanannya nikmat dan membahagiakan ya. Karena sepanjang perjalanan ombak tinggi , sehingga kapal terombang-ambing. Nyoman mulai khawatir karena melihat tidak ada satu pun alat keselamatan yang ada di kapal. Eh, ada sih satu life jacket tergantung di dinding kapal. Lah, ya tapi cuma sebiji nggak sebanding lah sama isi muatan kapal yang bejibun.
Satu jam perjalanan mulai berlalu. Melina yang tadinya masih asyik foto-foto mulai mengeluh pusing. Nyoman juga gitu. Malah wajahnya sudah terlihat pucat. Yak, akhirnya yang ditakutkan terjadi juga. Mereka mabok laut! Untung Nyoman udah siap sedia bawa tas plastik di backpack-nya. Hoooeeekkkkk!! Muntahlah dia.. -___- Melina melihat Nyoman muntah, tampaknya mulai tersugesti. Apalagi sebelumnya Melina juga udah mengeluh mual. Hoooeekkkkk!! Horeeee.... Melina ikutan muntaaahhh...
Yah, saya cuma bisa pasrah melihat mereka berdua. Memang saya ini perempuan yang tangguh.. (tsaahh...)
Setelah menempuh lebih dari 2,5 jam, kami pun sampai di Pulau Pramuka. Sempoyongan Nyoman dan Melina turun dari kapal. Kami mencari teh manis hangat, supaya Nyoman dan Melina agak segar dan sadar, hahaahaa... Sambil duduk-duduk minum teh manis, ada seorang Bapak mendekati kami, yang kemudian kami tahu bernama Pak Heri.
Pak Heri (PH) : Bertiga aja Neng?
Saya : Iya Pak.
PH : Itu temennya kenapa? Mabok laut ya?
Saya : Iya, belum biasa naik kapal jauh-jauh Pak, Hehee..
PH : Neng ini mo nginep dimana?
Saya : Belum tau Pak. Saya juga dadakan kesini.
PH : Wah, lagi tahun baruan gini penginapan penuh lho Neng. Tapi untung saya masih ada satu rumah. Cuma ya letaknya agak jauh dari sini. Kalau yang dekat-dekat udah penuh semua. Gimana?
Saya : Sebentar Pak saya berunding sama temen saya dulu ya.
PH : Silakan Neng...
Setelah berembuk sama Nyoman dan Melina, kami sepakat pakai jasa Pak Heri daripada pusing-pusing lagi cari penginapan. Kami lalu mengikuti Pak Heri menuju rumah yang akan kami sewa.
Ngasooo dulu... |
Kami tidur-tiduran sebentar sekedar meluruskan badan. Satu jam kemudian, kami memutuskan untuk jalan-jalan. Pak Heri ternyata masih ada di depan rumah. Dia membawakan peralatan snorkeling dan menawarkan kepada kami. Wah, kami langsung senang dong. Seumur-umur belum pernah snorkeling, hahahaa... *norak*
Pak Heri bilang tempat yang bagus untuk snorkeling adalah di Pulau Semak Daun dan kami harus sewa kapal untuk sampai kesana. Pak Heri berjanji untuk membantu kami menawar harga kapal supaya dapat lebih murah. Harga kapal ke Pulau Semak Daun ternyata 250 ribu rupiah. Gawat! Jebol nih kantong kalau harganya segitu. Mau nggak mau kita harus nemuin orang yang mau diajak join naik kapal supaya bisa diajak patungan bayar kapal, hehee..
Satu kapal bareng bule |
Beruntung kami bertemu sepasang anak manusia bule (ceileee..) yang juga mau kesana dan mereka mau diajak joinan kapal menuju ke Pulau Semak Daun. Jadilah kami berlima satu kapal menuju kesana dan membayar 50 ribu rupiah per orang. Di perjalanan kami sempat mengobrol. Ternyata mereka berasal dari Jerman. Sang pacar datang jauh-jauh dari Jerman untuk menengok ceweknya yang kuliah di Jakarta. Rencananya mereka akan berkemah berdua di Pulau Semak Daun. Ooow, so sweet! *sirik aje*
Mantap!! :) |
Puas snorkeling, kami kembali naik ke perahu. Namun, kali ini kami hanya bertiga. Seperti yang saya bilang di atas kalau pasangan bule itu mau berkemah jadi tidak ikut kembali ke Pulau Pramuka.
Sekitar jam 5 sore kami sudah sampai kembali di Pulau Pramuka. Kami menuju ke penginapan untuk mandi. Ternyata warga Pulau Pramuka harus membeli jika ingin mendapatkan air bersih. Jadi, kalau mandi harus hemat air ya, teman....
Foto Model |
Sabtu, 2 Januari 2012
Rencananya kami mau bangun subuh untuk lihat sunrise dan ke penangkaran penyu. Tapi ya rencana tinggal rencana, kami baru bangun jam 7 pagi hahahahaaa...... Tampaknya ini adalah efek snorkeling dan keliling-keliling kemarin, jadi kami bertiga kecapekan.
Karena bangun udah kesiangan ya apa boleh buat kami batal lihat sunrise dan ke tempat penangkaran penyu. Kami keluar penginapan untuk cari sarapan dan seperti biasa menu pilihan kami adalah Mi Instan ;p
Jam 9 kami kembali ke penginapan untuk mandi pagi. Hmmm, iya tadi kami keliling pulau dan cari sarapan itu belum mandi, hihihihiiii.... Selesai mandi kami langsung packing persiapan untuk kembali ke Jakarta. Perahu yang akan membawa kami ke Jakarta akan sampai di Pulau Pramuka sekitar jam 1 siang.
Packing selesai, kami berpamitan pada Ibu pemilik rumah. Pak Heri menemani kami sampai ke dermaga dan sampai kapal berangkat. Beruntung perjalanan pulang kali ini kami kebagian duduk di bagian atas kapal, tidak di bawah bercampur dengan macam-macam barang yang membuat Nyoman dan Melina mual :))
Bye..bye.. Pramuka Island. Bye..bye.. Thousand Islands. I'll be back soon.... (~.^)v
Narsis di kapal perjalanan pulang... |
*Rincian Biaya 2 hari 1 malam :
1. Angkot B-01 (PP) --> Rp 10.000,-
2. Kapal Muara Angke - P. Pramuka (PP) --> Rp 68.000,-
3. Penginapan (1 rumah) --> Rp 300.000,- (kami bagi bertiga)
4. Kapal ke P. Semak Daun --> Rp 250.000,- (kami bagi berlima)
5. Peralatan Snorkeling --> Rp 150.000,- (kami bagi bertiga)
6. Makan (dan jajan) 3x --> Rp 60.000
Total Biaya per orang : Rp 338.000,-
Waaah nampaknya seruu.. Dari dulu pingin ke pulau seribu,tapi selalu gagal karena kepikiran musti naik kapal berjam-jam.. Aku yang gampang mabuk laut gini ga kuat deh kalo disuruh lama2 di kapal.. T__T
ReplyDeleteHaayyy Bebeee...
DeleteTks udh balas berkunjung ke blog aku. Aku tau blog kamu dari Emy dan sekarang masih asyik baca cerita-cerita kamu. Bikin iriiii, hihihiii...
Hmmm, iya Be mending kl nggak kuat siapin Antimo deh. Supaya bisa tidur di kapal. Kalau nggak ya nasibnya pasti sama kayak kedua temen aku, muntah-muntah :'((