Wednesday, July 24, 2013

Persiapan Nikah : Horeee Dilamar!! \(^.^)/



Well, satu catur wulan (woelaah bahasanyee) terlewati tanpa menulis di blog ini, sekarang gw mau update cerita.

Hmm, sebenarnya peristiwa ini sudah satu bulan berlalu sih, tapi malas baru sempat nulis. Ceritanya gw sudah resmi dikhitbah sama CaMi. Dalam bahasa Arab, Khitbah berarti meminang atau pinangan. Lebih gampangnya disebut lamaran. Intinya sih supaya keluarga besar gw sama CaMi semakin saling mengenal.

Setelah lihat primbon, menunggu wangsit dan berdoa 40 hari 40 malam (lebay...) gw dan CaMi sepakat tanggal 23 Juni 2013 sebagai hari dia melamar gw. Sebenarnya pertimbangan dipilih tanggal itu karena tanggal 24 Juni, CaMi ultah. Jadi dia mau kado ultahnya adalah gw menerima lamaran dia untuk dijadikan istrinya. *PD amat Mas, eyke mau nerima lamaran situh :D *

Sebelum lamaran ini aja udah ribet bin rempong loh. Hal yang diribetin adalah : "Nanti aku sama keluarga aku bawa apa aja ya ke rumah kamu?" Bawa uang yang banyak aja, Cyiinn hahahaa...

Jadi dalam lamaran adat Jawa, pihak CaMi akan bawa seserahan lamaran plus peningset (ini apa ya bahasa Indonesianya? Pengikat kali ya) untuk dikasih ke gw. Akhirnya kami sepakat untuk seserahan lamaran kue-kue dan buah-buahan aja yang penting jumlah yang dibawa harus ganjil. Sama ada permintaan dari nyokap gw kalau CaMi harus bawa kue pepe (kue lapis) atau wajik atau apapun lah kue yang lengket-lengket. Kalau kata nyokap filosofinya adalah supaya gw sama CaMi makin lengket.... -___-" (siram lem aibon)


Seserahan Lamaran

Singkat cerita, akhirnya sampai juga di hari yang ditentukan. Hari Ahad, 23 Juni 2013, habis sholat subuh gw langsung sarapan dan langsung cuuss pergi ke Moz5 Salon di daerah Condet. Sebelumnya gw memang sudah booked untuk rias plus kreasi hijab jam 6 pagi. Ternyata nggak mahal-mahal amat harganya. Untuk rias plus hijab Rp 150.000,- tapi karena mereka sebenarnya baru buka jam 9 pagi dan gw minta dirias jam 6 pagi, jadi gw kena charge 10%. Total harga yang harus gw bayar Rp 165.000,- Yah cincay lah yaaa... :)

Selama dirias gw terus komunikasi sama CaMi. Pokoknya gw bilang dia jangan berangkat dulu sebelum gw pulang dari salon. Nggak lucu amat kalau sampai dia sudah datang dan ternyata gw belum sampai rumah.

Satu setengah jam kemudian, urusan rias-merias selesai. Gw langsung tancap gas dan kasih kabar ke CaMi kalau dia udah boleh berangkat. Estimasi gw dari rumahnya di Ciputat sampai ke rumah gw kira-kira satu jam lah, jadi gw juga masih ada waktu beres-beres.

Tepat jam 10 pagi, CaMi beserta rombongan sirkus keluarganya sampai. Oiya, gw belum boleh keluar kamar saat itu. Jadi ceritanya, gw yang mau dilamar diumpetin dulu di dalam kamar. Gw baru boleh keluar setelah dipanggil. Hadeuuhh, dag dig dug dhueerr...

Di dalam kamar rasanya seabad, gw mulai nggak sabar. Perasaan di luar lama bangeettt sih perkenalannya. Memang aturannya keluarga CaMi datang, disambut keluarga gw. Sepupu-sepupu gw udah baris rapi buat nerima seserahan lamaran yang dibawa keluarga CaMi. Lalu, keluarga inti CaMi masuk ke dalam duduk di tempat yang sudah disediakan. MC membuka acara dan mempersilakan juru bicara dari keluarga CaMi untuk memperkenalkan keluarga yang dibawa. Berhubung Ortu CaMi keluarga besar jadi agak lama nampaknya perkenalannya :( Setelah keluarga CaMi selesai memperkenalkan keluarganya, gantian juru bicara dari keluarga gw yang menjelaskan dan memperkenalkan keluarga. Juru bicara dari keluarga gw adalah suami dari kakaknya bokap alias Pakdhe :D

Selesai acara perkenalan dan juru bicara keluarga CaMi menyampaikan maksud kedatangannya untuk melamar gw, tiba saatnya Pakdhe memanggil gw yang di dalam kamar untuk keluar dan memberikan jawaban atas lamarannya CaMi.

Pakdhe : Baik Bapak/Ibu, kami sekeluarga sudah paham maksud kedatangan Bapak/Ibu sekalian ke rumah kami, yaitu untuk melamar. Marilah agar lebih yakin, kita dengarkan sendiri jawabannya apakah Sari menerima atau bahkan menolak lamaran tersebut

Budhe gw lalu masuk kamar dan menyuruh gw keluar

Pakdhe : Ananda Sari, Pakdhe mau bertanya kesediaannya untuk dilamar oleh Ananda CaMi dan melanjutkan hubungan ini ke jenjang pernikahan

Gw : Bismillahirrahmanirrahim, saya memutuskan untuk tidak............

Ruangan hening (sok dramatis)

Gw : .......................menolak lamaran CaMi alias menerima lamarannya   
*eeeaaakkkk :))

Horeeeee, sodarah-sodarah saya sudah resmi dilamar!!

ƪ‎​(‾▿‾)ʃ‎ ƪ(˘⌣˘)┐ƪ(˘⌣˘)ʃ ƪ‎​(‾▿‾)ʃ‎ ƪ(˘⌣˘)┐ƪ(˘⌣˘)ʃ 

Seisi ruangan serempak mengucap Alhamdulillah. Ibunya CaMi lalu memasangkan cincin ke jari gw sebagai peningset. Jadi gw ibaratnya sudah diikat sama CaMi dan nggak boleh berpindah ke lain hati... *uhuyy

Akhirnya acara khitbah ini selesai dengan lancar. Setelah berdoa bersama, acara ditutup dengan ramah tamah dan makan siang bersama. Setelah adzan Dzuhur berkumandang, keluarga CaMi pamit pulang. Kalau tadi mereka datang bawa seserahan lamaran, pulangnya keluarga gw memberikan angsul-angsul, untuk membalas seserahan lamaran yang tadi keluarga CaMi bawa. Isi angsul-angsul hampir sama kok sama seserahan lamaran, yaitu kue-kue dan buah-buahan dengan jumlah yang ganjil.

Mamaamm yuukkss.. :p

Puji syukur ke hadirat-Mu Yaa اَللّهُ atas segala kebahagiaan yang Engkau berikan. Doakan yaaa temans, kami lancar-lancar sampai ke pelaminan. Waktunya masih panjang nih. Katanya setelah lamaran dan selama persiapan pernikahan, gesekan-gesekan dan berantem-berantem bakalan makin sering terjadi. Apalagi nanti mendekati hari H pernikahan, pasti makin "stress". Mudah-mudahan gw sama CaMi bisa melewati semua halangan dan rintangan ini dengan muluuusss... Aamiin Yaa Robbal Alaamiin... (^_^)